Pesantren sebagai lembaga pendidikan islam memiliki nuansa yang sangat khas selama Bulan Ramadhan. Di dalam tembok pesantren, bulan suci ini tidak hanya menjadi waktu untuk meningkatkan ibadah, tetapi menjadi momen yang penuh makna dalam memperdalam pengetahuan agama, memperkuat solidaritas antar santri, dan merasakan ketentraman di Bulan Ramadhan melalui pendekatan diri kepada Allah Swt.
Pengalaman saya di salah satu Pesantren di Jepara saat Bulan Ramadhan tentunya lebih bermakna. Kegiatan yang pada hari biasa sudah padat akan dipadatkan lagi dengan ibadah yang lebih banyak. Mulai dari bangun tidur hingga kembali tidur, tentunya kita akan memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Bangun tidur pukul 3 langsung melaksanakan sholat tahajud disambung dengan sahur.Â
Sembari menunggu adzan Shubuh waktu kita manfaatkan dengan tadarus alqur'an. Sehabis subuh sampai sekitar pukul 06.30 WIB ada tiqror hafalan. Dilanjutkan kegiatan formal hingga pukul 11.00 WIB. TPQ siang dilangsungkan pukul 13.00 - 14.15 langsung disambung dengan Program Tahfizh pukul 14.30-16.00.Â
Selain itu ada pula pengajian Kitab Kuning pada pukul 16.30-17.15 & Sehabis Tarawih sampai pukul 21.00. Waktu petang digunakan fokus untuk Sholat jamaah dan berbuka puasa bersama disambung Sholat Isya' dan Tarawih. Bagi yang mengikuti program Tahfizh masih ada 1 jam untuk mempersiapkan hafalan di hari esok.
Itulah cerita singkat saya menjalankan Bulan Ramadhan di Pesantren. Di Pesantren banya mengajarkan nilai kebersamaan dan kebahagiaan hanya dari hal-hal sederhana. Selain itu pengetahuan agama yang lebih menjadikan karakter santri menjadi santun dan berakhlaq mulia. Dalam hal ibadah pun, santri dilatih untuk giat beribadah dan mendekatkan diri kepada Ilahi.
