Mohon tunggu...
Nisa Khoiriyah
Nisa Khoiriyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mulailah tanpa kata nanti.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ada Apa di Balik JNE, Mahasiswa, dan UMKM?

29 Januari 2022   11:28 Diperbarui: 29 Januari 2022   11:33 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dengan adanya media digital, sangat mudah bagi warga sipil dari berbagai kalangan dan usia untuk mendapatkan informasi dengan cepat, khususnya mengikuti trend kekinian yang melejit pada masanya. 

Seperti halnya jargon "Tok Tok Tok, Paket, Ashiap" yang viral pada tahun 2021 yang berhasil menggaet banyak partisipan mulai dari ibu rumah tangga, content creator,youtuber, artis, dan kurir paket untuk berbagi video di media sosial. 

Keterlibatan banyak pihak mengikuti trend tersebut menunjukkan bahwa menerima paket adalah hal yang sangat ditunggu-tunggu. Paket tersebut memiliki isi yang beragam. 

Ada yang berisi skincare, makanan, peralatan rumah tangga, baju, dan lain sebagainya. Selain penerima paket, pihak penjual dan perantara paket seperti halnya JNE turut mendapatkan kebahagiaan karena terjadinya hubungan simbiosis mutualisme diantara semua pihak. Dari antusiasme tersebut, bisa disimpulkan bahwa penyedia layanan jasa pengiriman memiliki peran besar dan penghubung antara UMKM dengan pembeli. 

Pembeli memiliki background yang berbeda-beda, salah satunya yaitu mahasiswa. Lalu ada apa di balik JNE, Mahasiswa, dan UMKM? Selama ini masyarakat Indonesia mengenal baik mahasiswa sebagai agen perubahan dan penggerak reformasi. Mengikuti demo, melakukan kegiatan KKN di suatu desa, mengikuti kegiatan sosial, dan lain sebagainya. 

Sebenarnya, mahasiswa memiliki peran lain. Keberadaan internet dan teknologi bukan hanya mempercepat lajunya informasi namun mempercepat berkembangnya ide dan kreativitas mahasiswa dalam menciptakan suatu inovasi. Inovasi tersebut diciptakan bukan semerta-merta untuk mengisi kekosongan ataupun iseng. 

Di dalamnya terdapat harapan bahwa suatu saat inovasi yang diciptakan memiliki menfaat untuk lingkungan dan masyarakat di sekitarnya. Untuk mewujudkanya, tentu dibutuhkan sarana dan prasarana yang dapat mendukung keberhasilan dari projek tersebut. 

Tak ayal, mahasiswa sering berkutat dengan aplikasi E-commerce serta pelaku bisnis UMKM untuk memperoleh barang yang diperlukan selama proses pengerjaan suatu projek. 

Oleh karena itu, mahasiswa tidak hanya dijuluki sebagai agent of change dan reformasi, tapi juga penggerak ekonomi. Dari kegiatan tersebut, terciptalah keterikatan antara penyedia layanan E-commerce, UMKM, serta jangan lupakan keterlibatan JNE selama proses pembelian barang yang diperlukan.

Sebagai mahasiswa, saya telah habiskan hampir separuh dari masa pendidikan untuk melakukan suatu projek. Background saya sebagai mahasiswa teknik mesin sering membuat saya terlibat dalam beberapa projek yang dibuat oleh dosen untuk meningkatkan skill, menjawab kebutuhan industri atau masyarakat, menyediakan solusi untuk suatu masalah, dan memperbanyak pengalaman serta wawasan. 

Projek tersebut dapat berupa kolaborasi penelitian, projek maket, pembuatan prototipe suatu alat, tugas kuliah, tugas akhir atau skripsi, dan lain sebagainya. Tentu setiap projek memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun