Mohon tunggu...
Arga Tosido
Arga Tosido Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Saya suka traveling, menjelajahi tempat-tempat yang dekat dengan alam, naik gunung dan menulis puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merefleksi Indonesia

22 Agustus 2024   14:25 Diperbarui: 22 Agustus 2024   14:30 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perang di padang Kurusetra telah beratus abad berlalu, 

Tetapi lantunan syair-syair yang mengiringi sabetan pedang Pandawa dan Kurawa masih jernih terdengar:

Untuk setiap engkau

Baca juga: Dirimu, Kemarau

Penghuni persada Ibu Pertiwi

Yang mengilhami makna cinta

Lewat kesetiaan sayupan angin mengantar aroma melati hingga di kecupan

Lewat balutan tanah subur yang menawarkan kemakmuran

Lewat gulungan ombak yang setia merayu samudera

Baca juga: Luka Semesta

Mengantarnya pada bibir pantai, sang takdir sejati

Lewat riuhnya keheningan malam, melantunkan nyanyiannya merayu angkasa

Dengarlah sabda sejati yang terurai elok dari mulut sang Mistikus Cinta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun