Mohon tunggu...
Nurhayati Yazid
Nurhayati Yazid Mohon Tunggu... -

Merangkai cerita dalam pikiran, membangunnya menjadi indah dan berusaha membaginya kepada orang lain melalui tulisan... Moga bermanfaat!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gladi Bersih Musikal Laskar Pelangi #4 (Selesai)

21 Desember 2010   07:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:32 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Momen yang ditunggu pun tiba. Lomba cerdas cermat berlangsung dengan ramai dan penuh sorak-sorai dari masing-masing suporter sekolah. Begitu pula dengan SD Muhammadiyah. [caption id="attachment_81044" align="aligncenter" width="300" caption="SD Muhammadiyah sebagai grup C dalam lomba cerdas cermat."][/caption] Dalam acara cerdas cermat tersebut, jawaban Lintang yang benar dalam soal matematika dianggap salah. Kemudian beberapa orang pun menyatakan jawaban Lintang itu benar. Sempat terjadi silang pendapat. Namun akhirnya jawaban Lintanglah yang benar setelah Einstein cilik itu membuktikan hasil perhitungannya sekali lagi di depan seluruh juri, peserta dan penonton lomba. [caption id="attachment_81053" align="aligncenter" width="300" caption="Hasil perhitungan matematika Lintang di hadapan seluruh orang dalam lomba cerdas cermat."]

12929137691106253201
12929137691106253201
[/caption] Akhirnya Lintang dapat membuktikan kebenaran jawabannya dan nilai tertinggi, 1600 dicapai grupnya, mengalahkan SD PN yang bernilai 1550. Piala kemenanganpun diraih Lintang dan teman-temannya. [caption id="attachment_81055" align="aligncenter" width="300" caption="Lintang dan teman-temannya bersama piala kemenangan. Bu Muslimah mendampingi kemenangan tersebut."]
12929141431657734541
12929141431657734541
[/caption] Tetapi kebahagiaan Lintang tidak sebahagia kehidupan kesehariannya. Sepulangnya membawa kemenangan, ia tidak mendapati ayahnya berada di rumah. Lama ditunggu, akhirnya Lintang dan adik-adiknya harus merelakan kepergian ayahnya untuk selamanya. Ayahnya pergi melaut dan tidak pernah kembali. Kematian telah merenggut nyawanya. [caption id="attachment_81060" align="aligncenter" width="300" caption="Lintang dalam kesedihan karena kematian ayahnya."]
1292914478107139978
1292914478107139978
[/caption] Akhirnya Lintang memutuskan untuk berhenti sekolah. Ia mengirimkan surat kepada ibunda gurunya sebagai permohonan pamit. [caption id="attachment_81063" align="aligncenter" width="300" caption="Bu Muslimah membacakan surat Lintang di hadapan teman-temannya."]
12929147621283489725
12929147621283489725
[/caption] Beberapa hari kemudian Lintang datang ke sekolah untuk bertemu ibunda guru dan teman-temannya. Ia pamit karena tidak dapat melanjutkan sekolah lagi karena harus mengambil alih tugas ayahnya dalam menghidupi adik-adiknya. Kesedihan mengiringi kepergian si Einstein cilik itu. [caption id="attachment_81064" align="aligncenter" width="300" caption="Lintang datang menemui ibunda guru Muslimah dan teman-temannya untuk berpamitan."]
12929150171744331063
12929150171744331063
[/caption] Hari berganti minggu. Minggu berganti bulan. Tahun pun berlalu sekian lamanya. Tanpa terasa Ikal, Lintang dan teman-teman Laskar Pelanginya telah tumbuh dewasa. Ikal yang telah sekian tahun merantau, kembali ke kampung halamannya, Belitung.  Banyak sekali perubahan terjadi selama kepergiannya merantau. Gedung-gedung tinggi telah berdiri di kampungnya yang indah, tempatnya semasa kecil berlari dan bermain bersama teman-teman Laskar Pelangi. [caption id="attachment_81068" align="aligncenter" width="300" caption="Ikal pulang ke Belitung dan mendapati banyak perubahan di kampung halamannya itu."]
12929155651581626628
12929155651581626628
[/caption] Teman paling dekatnya, Lintang pun telah menikah dan memiliki seorang puteri. Sebagai penutup, Ikal melihat Lintang bersama puterinya dan keduanya saling menatap. Kemudian keduanya berpelukan penuh haru dan saling menceritakan keadaan masing-masing. [caption id="attachment_81069" align="aligncenter" width="300" caption="Ikal melihat Lintang bersama puterinya. Akhirnya kedua teman dekat di masa kecil itu bertemu."]
1292916007815482795
1292916007815482795
[/caption] [caption id="attachment_81072" align="aligncenter" width="300" caption="Ikal dan Lintang berpelukan dalam pertemuan yang mengharukan."]
12929162501873777885
12929162501873777885
[/caption]

Laskar Pelangi, sebuah kisah perjalanan masa kecil yang mengharu biru. Penuh perjuangan. Penuh semangat. Penuh tawa dan canda. Tapi tak pernah berputus asa dalam meraih cita-cita. Mari kita maknai segala hal yang baik dalam kehidupan kita untuk menjadikan hidup kita berguna.

Selamat menonton.

*** Selesai ***

Catatan : Komentar datang dari  Ibu Wulandari, Kepala Seksi Pelatihan Balai Latihan Kesenian Jakarta Selatan - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mengenai kostum yang dipakai bu Muslimah. Katanya, "kostum bu Muslimah terlalu modern dan warnanya pun terlalu mencolok. Tidak sebanding dengan masa di Belitung ketika itu. Jadi terasa kurang pas." Masih adanya kesalahan teknis seperti munculnya tulisan "dataton WATCHOUT" menghiasi panggung pertunjukkan. Ada juga kesalahan dalam menata rerumputan yang dipakai dalam pertunjukkan tersebut yakni dengan berkali-kali salah penempatan. Semoga di acara yang sebenarnya Musikal Laskar Pelangi tampil lebih baik dan mengesankan. Pementasan Musikal Laskar Pelangi, Teater Jakarta, 17 Desember 2010 s.d 9 Januari 2011.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun