Alih-alih melulu soal penjualan, produk Darjoisme yang diusung oleh Irfan sering dibagikan gratis bagi orang-orang yang berprestasi dan menginspirasi. Malah, ketika acara ruwat Desa Pagerngumbuk, Wonoayu, semua panitia dan pejabat yang hadir mengenakan udeng pacul gowang.
Kami menghibahkan puluhan udeng dan syal menjadi inventaris desa. Apa pun kebutuhannya, mulai acara tradisi sampai warga yang punya hajatan, semua boleh pinjam udeng dan syal untuk menyambut tamu,” kata Irfan.
Begitulah cara Irfan mengenalkan kekayaan budaya Sidoarjo itu. Untuk pengembangan usaha pembuatan udeng, Darjoisme telah masuk dalam klinik UKM Dinas Koperasi dan UKM. Irfan juga telah mengajukan bantuan kepada kementerian koperasi untuk pengembangan usaha itu dan dia berhasil mendapatkan support dana sebesar Rp 12 juta. Uang tersebut digunakan untuk membeli mesin jahit, kain batik khas Sidoarjo, dan alat potong kain.
Peningkatan produktivitas itu diakui Irfan berkat promosi di media sosial. ’’Konsumen dan teman-teman yang memakai udeng atau syal kami biasanya mem-posting di akun media sosial. Tentu saja ini sangat membantu mengenalkan produk kami,” kata Irfan.
Irfan mengaku optimistis akan perkembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang dia geluti. ’’Produk saya ini masih sangat jarang yang membuat. Bisa dibilang hampir tidak ada pengusaha dengan jenis barang seperti saya di Sidoarjo,” ungkapnya yakin.
Bersama Darjoisme, Irfan bermimpi memiliki distro khusus kearifan lokal masyarakat Sidoarjo dalam bentuk kaus bertema budaya Sidoarjo selain udeng dan syal. ’’Tentu saja dibikin dengan gaya kekinian supaya disuka anak muda,” tutur Irfan.
Beberapa kali Irfan juga melayani pembelian dari luar kota seperti Bondowoso. ’’Biasanya untuk keperluan acara pengantin,” kata Irfan yang kerap menggunakan jasa ekspedisi dalam pengiriman barang ke luar kota.
Saat ini, Irfan sedang menyiapkan kotak packaging untuk tempat produk Darjoisme. ’’Supaya lebih menarik untuk oleh-oleh atau suvenir dan makin banyak yang order,” harapnya sambil tersenyum.
Komitmen JNE Kembangkan UKM Daerah
Kewirausahaan mampu mendorong perekonomian suatu negara menjadi lebih baik. Ini karena pelaku UKM sangat rentan pada dampak krisis global yang melanda dunia. Dengan demikian, peran UKM ini cukup besar untuk tumbuhnya ekonomi di Indonesia.
Di Jawa Timur sendiri UKM menyumbang peran yang signifikan. Berdasar wawancara dengan Gubernur Soekarwo dalam event Gebyar UKM di Surabaya pada November lalu, disebutkan bahwa dari total 20,1 juta penduduk usia kerja, sebanyak 18,9 juta bekerja di sektor UKM.