Anak sakit tentu bikin panik. Apalagi untuk ibu yang bekerja seperti saya. Sehari setelah kami pergi berlibur ke Bali, Mita sakit. Dia tiba-tiba mengeluh perutnya sakit. Aku pikir cuma kebelet pup. Namun, sorenya ketika aku di kantor, mama menelepon dan mengabarkan kalau Mita badannya panas. Haduuuh…
Kerjaan menumpuk, anak sakit. Mau dibawa ke dokter tapi dua minggu sebelumnya, Mita dari dokter karena radang tenggorokan dan sudah mendapatkan obat. Kalau sekarang dibawa ke dokter lagi, ntar dia dikasih obat lagi sama om dokter. Ow no…
Berbagai usaha dilakukan, antara lain mengolesi pertunya dengan minyak dan mengompres perutnya dengan air hangat. Tapi, masih saja dia melilit kesakitan.
Akhirnya, mama mengambil sedikit kunyit dan diparut. Kemudian diperas dan dicampur madu. Wah, mana mau nih Mita minum beginian. Rasanya pasti nggak enak. Di luar dugaan, Mita mau tuh dikasih hasil perasan kunyit dan madu itu. Nggak banyak sih. Paling cuma lima sendok makan.
Berangsur-angsur, panasnya turun dan Mita sudah nggak mengeluh sakit perut lagi. Sekitar 10 jam kemudian, mama memberinya perasan kunyit dan madu lagi. Puji Tuhan, keesokan harinya Mita sudah baikan dan nggak perlu dibawa ke dokter. Nggak perlu minum obat-obatan juga.
Aku juga inget, beberapa hari sebelumnya, Edo sempat mengalami panas tinggi. Dikasih obat penurun panas tapi tetep bandel, suhu tubuhnya masih tinggi. Mama langsung membuatkan ’’ramuan’’ dari kunyit dan madu. Ditambah lagi, mama menggosok badan Edo dengan minyak kayu putih, bawang merah, dan jeruk nipis. Hasilnya, cespleng. Suhu tubuh Edo pun turun dan lagi-lagi nggak pake ke dokter.
Wah, ternyata kunyit ini cukup berkhasiat juga ya. Karena penasaran, aku pun browsing di internet mengenai manfaat kunyit.
Nemu di http://health.kompas.com/read/2014/10/21/082000123/Ini.Enam.Manfaat.Kunyit.Bagi.Kesehatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H