Mungkin diantara kita semua masih ingat dengan demo besar-besaran yang dilakukan oleh salah satu partai politik di negeri ini pata awal tahun 2009 kemarin. Ya, demo itu dilakukan oleh kader Partai Keadilan Sejahtera yang berjumlah 100.000 orang. Demo tersebut bertujuan untuk mengutuk penyerangan besar-besaran yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina.
Serangan tersebut dilakukan oleh Israel pada akhir tahun 2008. Banyak korban yang timbul dari serangan itu. Jumlah yang sangat fantastis dimana jumlah penduduk negeri itu hanya berkisar jutaan orang. Menurut kompas, korban yang timbul akibat serangan itu berjumlah lebih dari 1000 juta jiwa yang sebagian besarnya adalah anak-anak dan juga para wanita. (Lihat : disini)
Atas dasar itulah demo PKS dilakukan karena belum ada tindakan tegas dari aparat pemerintahan untuk mengecam serangan biadab yang dilakukan oleh tentara Israel terhadap rakyat Palestina. Bahkan dalam demo ini, setiap kader dari partai tersebut diharapkan keikhlasannya untuk membantu rakyat Palestina dengan cara mengumpulkan satu orang sepuluh ribu rupiah atau disebut dengan "One Man One Dollar to Save Palestine" (lihat : disini)
Demo tersebut mendapatkan beranekaragam tanggapan dari masyarakat Indonesia. Ada yang setuju dan ada juga yang tidak setuju. Berbagai alasan dapat kita temukan ketika kita bertanya pada masing-masing pendapat tersebut. Orang yang setuju beranggapan bahwa langkah yang dilakukan oleh Partai ini adalah benar dan patut ditiru oleh rakyat bangsa Indonesia yang lainnya karena rakyat Palestina merupakan saudara bagi orang-orang muslim di Indonesia dan saudara bagi kita semua karena kita sama-sama manusia yang tidak ingin dijajah.
Lain halnya dengan pendapat orang-orang yang tidak setuju dengan demo ini. Mereka beranggapan bahwa partai ini hanya ingin mengambil keuntungan simpati dari masyarakat melalui isu Palestina karena beberapa bulan lagi setelah demo itu akan dilakukan pemilihan umum.
Alasan yang tidak terlalu berlandasan sebenernya. Sebelumnya, ini bukan demo pertama PKS mengutuk aksi kejahatan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. Sebelum serangan ini terjadi, PKS sudah sering menggelar aksi mengutuk, aksi solidaritas, dan aksi peduli terhadap Palestina dan bukan hanya terhadap Palestina saja, melainkan terhadap negara-negara lain yang sedang dijajah.
Kemudian ada pendapat lain dari orang-orang yang tidak menyukai demo yang dilakukan oleh Partai ini. Alasannya sederhana, menurut sebagian orang bangsa-bangsa Arab tidak ada yang membantu Indonesia dan bahkan menurut salah seorang pejabat partai politik lain, bangsa arab tidak pernah membantu Indonesia yang sering membantu Indonesia adalah bangsa Amerika dan sekutunya. (lihat disini)
Ini adalah pendapat yang keliru dari seorang petinggi parpol tersebut. Bangsa Arab yang pertama kali memberikan bantuan kepada Indonesia. Bahkan bangsa Arab yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia sebagai negara yang berdaulat, dan termasuk diantaranya ialah negara Palestina. Palestina mengakui keberadaan Indonesia sebagai negara berdaulat yang berhak merdeka. (lihat disini atau disini dan disini)
Oleh karena itu, kuat landasan PKS melakukan demo. Selain sebagian rakyat Palestina itu adalah muslim yang mana setiap muslim itu bersaudara, kemudian Palestina merupakan negara pertama yang mengakui bahwa Indonesia adalah negara yang merdeka, dan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dijelaskan bahwa Penjajahan diatas dunia harus dihapuskan. (lihat disini)
Selain alasan-alasan lain, ada juga pertanyaan masyarakat tentang kepedulian PKS terhadap negeri ini. Mereka bertanya apakah yang telah PKS berikan pada negeri ini dan apa yang telah PKS lakukan terhadap korban lumpur lapindo?
Sebelum kita bertanya tentang apa yang orang lakukan terhadap Indonesia ini, mari kita tanya terlebih dahulu diri kita tentang apa yang telah kita berikan terhadap negeri kita tercinta ini. PKS pasti mempunyai caranya sendiri tentang bagaimana bentuk kepedulian mereka terhadap negeri ini dan banyak juga orang yang sudah merasakan bentuk kepedulian PKS terhadap negeri ini.
