Mohon tunggu...
Siti HajaratulAida
Siti HajaratulAida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Memiliki hobi membaca dan mencoba untuk peduli lingkungan, ayo bersama untuk peduli lingkungan di sekitar kita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memperingati Hari Kesakitan Pancasila

2 Oktober 2024   09:31 Diperbarui: 2 Oktober 2024   09:39 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak terasa kita sudah bertemu lagi dengan bulan oktober, dan di hari pertama bulan ini di mana pada tanggal 1 oktober kita memperingati hari kesakitan pancasila, dan pada hari sebelum pada tanggal 30 september kita memperingati hari Peringatan Pemberontakan G30S/PKI. Di mana keduanya saling berkaitan dengan erat, jika di antara kita ada yang bertanya tanya, apa itu hari kesaktian pancasila? Dan kenapa di peringati pada tanggal 1 oktober, maka teman-teman semua bisa membaca penjelasan di bawah ini.

Setelah berhasil melewati masa penjajahan yang sudah terjadi ratusan tahun di Indonesia, bangsa kita masih harus menghadapi masalah lain di dalam negara, salah satunya adalah pemberontak oleh beberapa oknum yang menyebut diri mereka sebagai 'gerakan 30 september' pada 1 oktober 1965 dini hari, gerakan ini di pimpin oleh Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit untuk menculik para jendral dan perwira tinggi agar melemahkan kekuatan militer Indonesia.

Tujuan dari gerakan ini adalah untuk menggulingkan presiden soekarno dan menanamkan ideologi komunis kepada bangsa Indonesia, dan alasan mereka mengincar jendral dan perwira dari angkatan darat saat itu adalah karena angkatan darat saat itu sangat bertentangan dengan partai komunis dan mereka berpikir mereka harus menghilangkan halangan tersebut, maka terjadilah penculikan 6 jendral dan 1 perwira saat itu. Nama tokoh tokoh yang menjadi korban dari Gerakan 30 september ini adalah Letjen (anumerta) suprapto, Letjen (anumerta) S. parman, Jendral (anumerta) Ahmad yani, Letjen (anumerta) M. T. Haryono, Mayjen (anumerta) D. I. Panjaitan, Mayjen (anumerta) Sutoyo Siswomiharjo dan terakhir kapten (anumerta) Pierre Tendean yang sebenarnya bukan target dari gerakan ini namun beliau berjasa dengan mengorbankan diri nya sebagai ajudan Jendral A. H. Nasution.

Ketujuh pahlawan ini mengalami penyiksaan dan kemudian di masukkan ke dalam sebuah sumur yang di sebut lubang buaya yang sekarang terletak di dekat Pangkalan Angkatan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur. Lalu sore hari nya pada tanggal 1 oktober 1965 di lakukan lah penumpasan G30S PKI oleh Resimen Pasukan komando angkatan darat (RPKAD) yang di pimpin oleh kolonel Sarwo edhi Wibowo.

Maka 1 oktober saat itu di nyatakan sebagai hari kesakitan pancasila karena bangsa Indonesia berhasil mempertahankan ideologi bangsa yang hampir di ubah oleh orang-orang jahat saat itu, oleh karena itu setiap tanggal 1 oktober kita wajib memperingati hari kesaktian pancasila sebagai penghormatan bagi pahlawan revolusioner yang berjasa dalam mempertahankan ideologi bangsa ini. Peringatan ini mengingatkan masyarakat bahwa Pancasila harus tetap menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun