Antara mata yang terbakar mentari
Dan bahu yang legam oleh waktu
Pada teras sungai yang sunyi tanpa suara
Waktu dan rindu berpelukan erat
Bagai jingga yang memerah tak pernah menyerah
Sekali lagi kuayunkan langkah
Pada setiap butiran-butiran senja yang lelap
Aku menafsirkan bahwa malam tak selamanya ramah dan rindu ini teramat marah
Riangkoli, 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!