Malam Turun pekat,
Langit dengan bintang trapesium
Kueja lagi beberapa cahayanya dari sudut-sudut bumi
Benderang!Temaram!
Setelah sore dengan langit setitik hitam
Jingga tak lagi menawan
Matanya ditutup kabut pelik
Rabun!sayup!
Hari ini kudapati diri penuh letih
Secangkir kopi sepertinya tak cukup legah
Atau bahkan dewi malam lelah
Matanya keruh!
Adakah kau mengerti?
Kupandang matamu lekat
Di sana kudapati mimpiku selangit
Dan dadamu mekar seribu mimpiku
Pena.Ku
Riangpuho, 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!