SEDIKITNYA seminggu terakhir, media massa dihiasi pemberitaan tentang karya anak-anak SMK di Solo yang sanggup melahirkan prototype mobil.
Mobil yang dinamai Esemka ini sudah pada tahap uji kelayakan, produksi, dan komersialisasi. Bahkan disebutkan, daftar pesanan mobil Esemka telah mencapai 2.000 unit.
Esemka memang masih dalam tahap pengujian. Namun nama mobil ini sudah meroket sejak dijadikan mobil dinas Wali Kota Solo Joko Widodo. Selain Jokowi, banyak kalangan juga berminat menggunakan mobil ini.
Masifnya pemberitaan mendorong para guru SMK se-Indonesia mengadu muridnya untuk memperlihatkan keperkasaan sekolah masing-masing. Baru–baru ini, SMK Negeri 12 Bandung memamerkan pesawat terbang buatannya. Pesawat ini terbukti mampu terbang dan membawa beban hingga 700 kilogram.
'Tawuran' seperti inilah yang sudah lama dinantikan 200 juta penduduk Indonesia, bukan kabar tentang anak SMK yang saling serang ke sekolah.
Seiring dengan mewabahnya virus karya original Indonesia, mahasiswa pun dituntut untuk segera berinovasi. "Siswa saja bisa buat mobil, apalagi mahasiswa," Ujar salah seorang warga di lingkungan kampus Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar.
Sebagai mahasiswa yang bidang pendalaman ilmunya lebih tinggi dari siswa–siswa SMK, seharusnya mereka mampu mempelopori terciptanya inovasi–inovasi di bidang teknologi sesuai bidangnya masing–masing. Dalam dunia kemahasiswaan terlihat ada karakter yang hilang, yakni semangat meneliti. Semoga semangat itu bisa bangkit dengan inovasi mobil Esemka ini.
Di Unhas, seorang mahasiswa jurusan mesin membuat sebuah mobil rakitan yang memadukan kekuatan panel surya dan tenaga mesin berbahan bakar premium. Inovasi tersebut dinamai “Gokar Hibrid Tenaga Surya”.
Kendala yang dihadapi oleh mahasiswa dalam melakukan penelitian di antaranya pemerintah kurang berminat mengucurkan dana guna pengembangan inovasi tersebut. Inovasi Esemka ini sekiranya mampu membuka mata pemerintah tentang seberapa kaya potensi sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki negeri ini.
Adrianza
Mahasiswa Jurusan Elektro
Universitas Hasanuddin (Unhas)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H