Bicara Indonesia berarti bicara masa depan. Bicara masa depan berarti bicara pemuda. Pemuda yang memiliki kualifikasi pendidikan yang mantap merupakan motor penggerak bagi kemajuan suatu bangsa. Namun, ironisnya hanya sebagian kecil rakyat Indonesia yang dapat menikmati pendidikan formal, terlebih pada tingkat perguruan tinggi. Menurut catatan Kementerian Pendidikan Naional, hampir 2-3 jutaan anak Indonesia putus sekolah setiap tahunnya. Pada jenjang SMA hanya 10% yang melanjutkan studinya ke Perguruan Tinggi. Ini juga tercermin dari rendahnya Angka Pertisipasi Kasar (APK) mahasiswa dari keluarga miskin untuk jenjang perguruan tinggi yang hanya 4,19% pada 2008 dan 26,34% pada 2010, itu pun tergolong masih rendah karena sebagian besar didominasi mahasiswa dari keluarga kaya.[1] Dari jumlah tersebut, mahalnya biaya perkuliahan dan buruknya perekonomian keluarga masih menjadi pemicu rendahnya siswa yang mampu kuliah.
Bahkan, Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) RI, Mohammad Nuh mengatakan bahwa, anak-anak Indonesia berlatar belakang ekonomi rendah masih susah masuk perguruan tinggi.[2] Senada dengan itu, penelitian Nanik Suryadi[3] menunjukkan adanya korelasi antara kondisi sosial dan ekonomi keluarga terhadap motivasi anak untuk melanjutkan ke perguruan tinggi yaitu hingga mencapai 35,6%. Artinya, kedaaan ekonomi dan sosial keluarga memegang pengaruh besar terhadap keinginan seorang anak untuk melanjutkan studinya. Alhasil, jika kemampuan intelektual siswa memadai tetapi ekonomi keluarga morat-marit, semangat mereka untuk melangkah ke perguruan tinggi terhenti. Rasa takut akan tingginya biaya perkuliahan menjadi masalah utama yang mesti dihadapi. Jangankan untuk mengikuti tes masuk perguruan tinggi, untuk mendaftar saja mereka sudah takut dahulu.
Berkaca pada kondisi tersebut, Beastudi Etos berupaya untuk menjembatani antara para siswa SMA sederajat terutama yang berasal dari keluarga kurang mampu dengan beragam beasiswa di perguruan tinggi baik beasiswa pemerintah maupun beasiswa dari lembaga swata/non pemerintah termasuk Beastudi Etos. Hal ini secara langsung dapat memperluas akses mereka untuk bisa kuliah. Tidak hanya itu, mentalitas juara yang berani di tengah keterbatasan akan kami bangun melalui rangkaianAchievement Motivation Training.
Tak sekadar bicara, untuk mewujudkan hal itu kami mengemasnya dalam suatu simulasi seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) melalui Try Out Nasional. Beastudi Etos yang tersebar di 11 wilayah dan 13 Universitas di Indonesia (UNAND, UI, IPB, ITB, UNPAD, UGM, UNDIP, UNBRAW, ITS, USU, UNAIR, dan UNHAS, serta Universitas Mulawarman ) sebagai bagian dari jejaring Dompet-Dhuafa yang fokus terhadap pendidikan dan pengabdian masyarakat, kembali mengusung program bertajuk Try Out Etos Nasional ini pada 25 Maret 2012 mendatang setelah sukses menggalang lebih dari 10.000 ribu siswa-siswi SMA di 9 kota di Indonesia pada Try Out tahun 2011 lalu.
Berawal dari rasa kepedulian dan tanggung jawab untuk ikut mencerdaskan bangsa, Beastudi Etos berupaya memfasilitasi siswa-siswi SMA/SMK sederajat guna membantu mereka mempersiapkan diri menghadapi ujian masuk perguruan tinggi yang gemilang. Bukan hanya sebatas simulasi, misi besar yang ingin kami tunjukkan adalah menggalang 36.000 peserta se’Indonesia. Dengan demikian, ini akan menjadi sebuah acara Try Out terbesar di Indonesia sekaligus sarana pencipta kepedulian sosial berskala nasional dimana pemuda dari seluruh Indonesia bertindak sebagai pemeran utama program ini
Dengan ikut serta dalam kegiatan TOENAS, Kamu akan mendapatkan beberapa keuntungan yaitu,
·Stadium Generale
·Pembukaan sekaligus ucapan selamat datang bagi 36.000 peserta TOENAS 2012 oleh Menteri Pendidikan Nasional, Moh. Nuh dari Jakarta yang akan ditayangkan secara conference di 11 kota lainnya .
·Try Out Etos Nasional 2012 “Begitu Nasional”
·Merupakan simulasi SNMPTN dengan teknik, tata tertib, tata cara teknis, derajat kesulitan soal yang menyerupai SNMPTN sebenarnya sebagai sarana mempersiapkan diri menuju SNMPTN yang sebenarnya
·Achievement Motivation Training
·Training motivasi yang melibatkan 36.000 peserta TOENAS dari 11 kota di Indonesia memuat pesan bahwa potensi sekecil apapun dalam diri harus diyakini bahwa itulah sumber kekuatan luar biasa, yang akan mengantar ke gerbang prestasi, termasuk prestasi dalam menyiapkan diri menuju dunia kampus dimana prestasi tersebut harus disyukuri dengan semangat berbagi.
·All About Etos Show
·Merupakan sesi pengenalan beastudi Etos kepada peserta TOENAS 2012 dimana peserta akan mendapatkan informasi lengkap mengenai beastudi etos dan perannya dalam peningkatan jumlah siswa di Indonesia yang mempunyai keberanian untuk mendaftarkan diri di Perguruan Tinggi Negeri meskipun terhalang faktor finansial.
·Pembahasan Soal
·Pembahasan soal try out dari bimbingan belajar sponsor yang akan mengupas tuntas soal SNMPTN dengan cara yang cepat dan tepat
·Hiburan
·Rangkaian acara TOENAS berupa hiburan untuk me-refresh otak agar kembali segar
·Schoolarship Expo (stand)
·Informasi beasiswa S1 dalam dan Luar negeri baik dari pemerintah maupun swasta yang akan bermanfaat bagi rencana studi peserta TOENAS 2012
·Zona Konseling (stand)
·Layanan konsultasi yang akan diberikan secara cuma-cuma kepada pengunjung stand terkait dengan pilihan jurusan di Perguruan Tinggi sesuai minat dan bakat peserta TOENAS.
·BABE ( Bazar Beastudi Etos):
·Display kegiatan beastudi Etos, Sekolah Desa Prioduktif dan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Insani, informasi mengenai teknis pendaftaran beastudi Etos sekaligus stand pengambilan formulir dan pengumpulan berkas seleksi Beastudi Etos.
·Zona Almamater
·Visualisasi mimpi bagi peserta TOENAS untuk lebih dekat dengan Perguruan Tinggi idaman melalui fasilitas foto mengenakan almamater dari 13 Perguruan Tinggi di Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H