Mohon tunggu...
Andri Rosita
Andri Rosita Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Bidan dan petugas Promosi Kesehatan di Puskesmas Poncowarno. Ibu rumah tangga dan penggila drama korea.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sedentary, Gaya Hidup Nyaman yang Mengancam Kesehatan

27 Februari 2012   01:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:58 3414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dewasa ini, seiring kemajuan teknologi, kita seolah dimanjakan dengan berbagai fasilitas yang ada. jika ingin hiburan, tidak perlu kita pergi ke tempat wisata, cukup menghabiskan waktu berjam-jam dengan menonton televisi sembari ngemil dan leyeh-leyeh santai. Begitu juga dengan perilaku anak-anak sekarang, jarang yang kita temui bermain di lapangan atau dihalaman rumah. Mereka lebih asyik berkutat dengan PSP atau online game di internet.

Jika anda atau keluarga anda menjadi bagian dalam cerita di atas, maka waspadalah. Sebab anda telah menjadi bagian dari pelaku gaya hidup sedentary. Sedentary adalah gaya hidup dimana seseorang kurang dalam aktivitas fisik. Bahasa gampangnya kurang gerak.

Sekilas gaya hidup ini emang nyaman dan enak, namun tahukah anda jika gaya hidup sedentary bisa memicu berbagai penyakit yang dapat mengganggu kesehatan anda bahkan mungkin bisa menyebabkan kematian.

Seseorang dengan aktifitas fisik yang kurang akan rentan terkena penyakit jantung, diabetes, kanker kolon, tekanan darah tinggi, kegemukan (obesitas), depresi dan batu ginjal. Sebuah fakta mengejutkan yang dilansir dari naturalnews.com, 20% penyebab kematian seseorang yang berusia 35 tahun keatas adalah karena kurangnya aktifitas fisik.

Pada tahun 1993, Kubitz dan Landers melakukan penelitian pada sekelompok mahasiswa selama 3 bulan. Kelompok A diminta bersepeda 3x seminggu selama jangka waktu 8 minggu. Lama waktu setiap bersepeda adalah 40 menit . sedangkan kelompok B diminta untuk tidak berolah raga. Pada akhir penelitian, kedua kelompok ini diberi tes matematika dan persepsi warna. Hasilnya, detak jantung kelompok A lebh kurang dari kelompok B. Artinya kelompok A lebih siap terhadap tekanan / stress dibandingkan kelomok B.

Fakta lain tentang sedentary, menurut penelitian yang dilakukan oleh Ralp Paffenbager pada 17.000 alumni Harvard University, sepanjang tahun 1962-1978 terdapat 1413 orang meninggal, 45% disebabkan karena penyakit jantung dan 32% lainnya disebabkan kanker. Setelah dirunut riwayat hidupnya, mereka yang meninggal ini memiliki gaya hidup sedentary. Sedangkan yang memiliki kebiasaan berjalan/ berlari 20 mil/minggu memiliki kecenderungan hidup 2 tahun lebih lama dibandingkan yang berjalan/ berolahraga kurang dari 5 mil/minggu.

Tubuh kita diciptakan untuk digunakan. Otot-otot kita akan terbentuk jika dilatih. Kekuatan kaki, tangan, anggota tubuh lain serta daya tahan tubuh perlu dilatih. Sedikit demi sedikit namun rutin. Mulailah dari hal yang kecil dan sederhana seperti lari pagi atau berjalan kaki jika menuju tempat yang dekat. Kurangi berlama-lama duduk didepan televisi, komputer atau duduk berlama-lama. Begitu juga dengan aktifitas anak anda, batasi bermain game online dan PSP mintalah mereka untuk beraktifitas diluar ruangan. Dengan begitu, sedentary bukan ancaman lagi bagi kesehatan anda dan keluarga.

Selamat mencoba, selamat beraktifitas pagi..

------------

Sumber :

1.Naturalnews.om

2.Health Psikology Biopsyichososial Interaction, Edward P. Sarafino

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun