Mohon tunggu...
Andri Rosita
Andri Rosita Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Bidan dan petugas Promosi Kesehatan di Puskesmas Poncowarno. Ibu rumah tangga dan penggila drama korea.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Waspadai Anemia Besi pada Bayi ASI

11 Februari 2017   18:39 Diperbarui: 11 Februari 2017   18:47 3192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Selama 14 Tahun jadi bidan, baru kemarin saya menemui kasus anemia pada bayi umur 5 bulan. Secara penampakan berat badan, bayi tersebut terlihat sehat dan montok, bisa dikategorikan normal di kelasnya. Hanya saja yang menjadi perhatian adalah, wajah dan telapak tangannya yang nampak pucat. tidak hanya itu saat saya lihat konjungtivanya (selaput yang melindungi kelopak mata, KBBI-onlen) , terlihat putih pucat dimana normalnya berwarna pink atau merah. saya kemudian menyarankan untuk cek laborat. Dari hasil pemeriksaan darah sederhana, diperoleh hasil kadar hemoglobin ( kadar zat besi dalam sel darah merah) hanya 9 mg, normalnya untuk bayi ASI 12 mg.

Jujur saja ini kasus yang baru bagi saya, selama ini saya menganggap bahwa bayi ASI tidak akan mengalami kekurangan zat besi. Ternyata setelah saya membaca berbagai literatur, kasus anemia besi pada bayi Asi cukup tinggi. Di Indonesia menurut survei SKRT tahun 2004 jumlanya mencapai 61,3%, lebih dari separuh bayi ASI terkena anemia besi.

Anemia besi pada umumnya terjadi pada bayi prematur, hal ini di karenakan bayi belum optimal dalam menyerap zat besi dari ibunya. Pada trimester ketiga kehamilan, bayi akan menyerap zat besi dari ibu dan menjadikannya cadangan hingga dia berusi 6 bulan. Pada bayi prematur, dimana bayi terlahir kurang bulan, maka proses penyerapan tidak berjalan optimal. Selain bayi prematur, bayi dengan berat badan rendah juga rentan terkena anemia besi, bayi kembar dan bayi yang sudah di beri susu formula sebelum ulang tahun pertamanya. Kandungan zat besi pada susu formula jauh lebih rendah dan tiga kali lebih sulit di serap oleh tubuh bayi.

Anemia besi jika dibiarkan akan berdampak pada perkembangan otak dan pertumbuhan fisik bayi. Fungsi dari hemoglobin adalah sebagai pengangkut oksigen ke seluruh jaringan di dalam tubuh termasuk ke dalam otak. Selain itu besi jua dibutuhkan untuk perkembangan otot. Jadi bis akita bayangkan jika kekurangan besi sampai terjadi pada bayi maka hal ini akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangannya.

Agar anemia besi tidak terjadi, maka perlu diperhatikan tanda dan gejala yang mungkin nampak pada bayi. Diantara tanda dan gejala tersebut adalah : Terlihat pucat pada bibir, telapak tangan dan konjungtiva. Jika anmeia sudah memberat maka tanda yang timbul adalah mudah lelah, mudah terkena infeksi dan mudah sakit.

Upaya preventif bisa dilakukan sejak bayi dalam kandungan. ibu bayi tidak boleh melewatkan asupan tablet tambah darah. Kebanyakan ibu hamil enggan mengkonsumsi tablet tambah darah karena aromanya yang merangsang mual. Tapi sebenarnya sekarang hal ini bukan penghalang, sebab ada banyak varian penambah darah yang sudah di modifikasi dari sisi rasa, bau dan tampilan. Konsumsi tablet tambah darah juga dilanjutkan hingga 6 bulan fase menyusui. Hindari teh saat anda mengkonsumsi suplemen tambah darah, karena ini akan berdampak pada terhambatnya penyerapan zat besi. Selain itu konsumsi dageing merah dan sayuran juga dipercaya dapat meningkatkan zat besi dalam tubuh. Asam folat dan vitamin c juga di anjurkan dikonsumsi bersama dengan suplemen tambah darah guna mempercepat penyerapan zat besi. Suplemen tambah darah bagi bayi boleh di konsumsi sejak usia 0 bulan, tapi sebaikanya dikonsumsi jika ada indikasi medis.

Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun