Mohon tunggu...
Farid Arifandi
Farid Arifandi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Aktifis Anak

Berdamai dengan hati sendiri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Puncak Gerakan Kemenangan Relawan 20 Oktober

20 Oktober 2014   17:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:23 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Puncak Kemenangan Relawan 20 Oktober

Apa gerakan relawan

Kalau kita mulai menanyakan darimana muncul istilah gerakan relawan itu, sebelum kita selesai bertanya, mungkin ratusan bahkan ribuan sampai hari ini nama lain dari gerakan ke’Relawan’an akan terus bermunculan dan tak bisa dihentikan. Ini berarti relawan telah ada semenjak manusia diciptakan. Karena kekuatan gerakan ke’Relawan’an itu muncul atas keinginan manusia hadir untuk sesama.

Jiwa dari ke’Relawan’an itu sendiri sebenarnya sudah sangat popular di Indonesia dengan berbagai istilah gerakan budaya dan ajakan untuk bersatu seperti gotong royong, tepo seliro, kerja bakti, gerakan semut dan mati satu tumbuh seribu. Di militer ada jiwa korsa, di daerah Maluku ada pela gandong, dan masih banyak lagi.

Makna relawan hari ini

Dalam dunia politik Indonesia sebenarnya istilah relawan tidak begitu populer. Kalau kita melihat basis gerakan partai dalam membangun simpatisannya, lebih banyak sifatnya afiliasi dari berbagai organisasi yang dibentuk. Atau membentuk organisasi-organisasi sayap yang menjadi sekoci-sekoci dalam menjaring aspirasi di masyarakat. Dan gerakannya sudah dibagi dalam bentuk struktur organisasi yang bertingkat.

Politik secara awam bagi masyarakat masih dipahami sebagai ajang pembagian kekuasaan, bagi-bagi uang, bagi-bagi proyek, pendistribusian berbagai jabatan. Yang pada akhirnya mengusik nilai-nilai tatanan moral yang ada di masyarakat. Mungkin kita sangat merasakan berbagai fenomena organisasi baik di pemerintahan maupun organisasi masyarakat yang terjebak dalam situasi ini. Kasus korupsi, kolusi dan nepotisme yang sedang di tangani KPK membuktikan, banyak pejabat yang melakukan tradisi politik seperti ini kemudian terjerat dan membawa organisasi masyarakat yang berada dalam afiliasinya terjebak dalam situasi ini.

Sangat tidak populer dalam dunia politik, pertarungan kekuasaan diterjemahkan dalam basis gerakan ke’Relawan’an. Namun perubahan cara pandang masyarakat dalam dunia politik mulai berubah setelah gerakan ke’Relawan’an masuk. Politik yang selama ini hanya dipandang pembagian kekuasaan, berbasis materialistik kemudian berubah. Politik dianggap menjadi begitu penting untuk masyarakat.

Keprihatinan atas kondisi ini membawa masyarakat mulai memasukkan tatanan nilai dan moral. Berangkat dari keprihatinan bersama, rasa yang sama dalam melihat, --seperti ada yang salah dalam dunia politik kita yang selalu mengarah ke pembagian kekuasaan dan kebendaaan. Politik kemudian menjadi perjuangan atas nilai-nilai kemanusiaan, perjuangan atas keprihatinan bersama. Masyarakat mulai menyuktikkan penyertaan nilai-nilai moral. Belakangan politik menjadi gerakan moral, gerakan ke’Relawan’an, gerakan kebersamaan, gerakan dalam melihat nasib yang sama atas semua kondisi anak bangsa, kondisi umat.

Ketika banyak orang merasa kehidupan sudah sangat individual, hedonis, tidak memikirkan orang lain, relawan hadir menjadi gerakan yang tumbuh subur di tanah air, baik gerakan secara pribadi maupun terorganisir. Semangat yang sama ini tak terasa sudah menjadi dari Sabang sampai Merauke

Perjuangan Relawan

Tidak umum sebenarnya pertarungan kekuasaan menggunakan jalur diluar partai politik. Namun Relawan membuktikan melalui Pilihan Indonesia Prabowo dan Jokowi telah merubah cara pandang para pemimpin dinegeri ini dalam berpolitik. Tanpa sadar dampak gerakan ke’Relawan’an ini telah mengubah cara pandang masyarakat terhadap dunia politik. Mereka merasa dapat berjuang dan membuktikan dapat mengubah nasib bangsanya, dengan menggunakan hak politiknya secara benar. Bahwa politik yang dikenal ‘kotor’ oleh masyarakat ternyata bisa dirubah. Dan ini membangkitkan kepercayaan masyarakat tentang dunia politik yang segar dan baru. Pergerakan ke’relawan’an ini memunculkan optimism baru dalam situasi batin kebangsaan. Munculnya rasa kebersamaan, saling memiliki, rasa cinta, kasih sayang dan kesetia kawanan. Yang pada akhirnya politik menjadi begitu penting kalau hanya diserahkan kepada para wakil rakyat yang duduk disana.

Slogan slogan relawan di KMP dan KIH

Masih ingat dengan slogan-slogan yang diucapkan relawan, seperti ‘kalau tidak sekarang-kapan lagi, kalau tidak kita – siapa lagi, atau ‘Jokowi – JK adalah kita’. Slogan dan sebutan itu adalah karya para relawan. Slogan ini telah menyatukan relawan dari Sabang sampai Merauke. Karena slogan-slogan ini muncul dari gerakan ke’Relawan’an, menyebabkan relawan dengan mudah dapat melebur menjadi satu. Semangat ini terluapkan ketika Aburizal Bakrie, Prabowo Subianto dan Joko Widodo bersalaman di depan 250 juta rakyat Indonesia. Seketika itu situasi batin berbangsa dan bernegara ini menyatu, dan melupakan segenap peluh kisah pertarungan kemarin.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Akhirnya, Kita patut bangga sebagai bangsa Indonesia yang sudah mencapai kedewasaan politik di titik ini. Dan jangan lupa masa transisi perubahan pandangan dalam politik ini telah berhasil dihantarkan dengan selamat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Di masa terakhir Presiden pun masih berada dalam komitmen yang sama yaitu mempertahankan gerakan ke’Relawan’an. Dengan beliau menetapkan Perpu No. 1 Tahun 2014 tentang Pemilu dan Pemilukada agar masyarakat tetap dapat menentukan nasib dan masa depannya. Dengan menggunakan haknya secara langsung dan benar. SBY meyakinkan kepada masyarakat Indonesia mereka tetap bisa memilih dan merubah nasib bangsa ini kedepan. Bahwa kemapanan dalam kekuasan itu menjadi tidak baik bila masyarakat kita lebih banyak yang berada dalam situasi yang membutuhkan kesejahteraan melalui jalur politik. Masyarakat tetap bisa berbondong-bondong mengusung suara moral memperbaiki nasib bangsa ini, dengan pemilihan langsung.

Penutup

Disadari atau tidak Indonesia telah diselamatkan oleh gerakan ke’Relawan’an ini. Dan Senin nanti merupakan puncak gerakan ke’Relawan’an Indonesia. Indonesia ingin membuktikan politik bukan an sih persoalan pembagian kekuasaan, uang, korupsi, kolusi dan nepotisme. Namun adalah gotong royong memperjuangkan nasib bangsa ini ke depan. Gerakan Ke’relawan’an telah memenangkan Indonesia. Relawan telah menyebabkan Indonesia berjuang tanpa pamrih sampai hari ini. Dan Senin nanti merupakan Puncak Gerakan Ke’Relawan’an dalam menyongsong para pemimpin yang mempunyai sikap hidup ke’Relawan’an dan tanpa pamrih memperjuangkan bangsa ini. Semoga.

Salam ke’Relawan’an

Farid Ari Fandi

Relawan Matahari Indonesia (RMI)

RMI adalah kumpulan basis anak muda Muhammadiyah yang saat Pilpres kemarin mendukung Jokowi - JK

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun