Mohon tunggu...
Anto Saja
Anto Saja Mohon Tunggu... -

Hanya Warga biasa di Belantara Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Mantan Panglima Tak Akan Berpolitik

26 Oktober 2010   14:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:04 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

“Tidak ada pikiran saya untuk terjun pada dunia politik, bagi saya pensiun juga adalah tugas. Karena pensiun itu kan ada surat perintahnya.”

[caption id="attachment_273902" align="alignleft" width="300" caption="Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono (kiri), Mantan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso (tengah) dan KSAL Laksdya M Suparno (kanan), usai pelantikan Panglima TNI di istana negara Jakarta, Selasa (28/9/2010). Foto: koleksi pribadi"][/caption]

Demikian komitmen Mantan Panglima Jenderal TNI Djoko Santoso. Dilontarkannya usai menghadiri pelantikan Panglima TNI Agus Suhartono oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Istana Negara, Jakarta.

Tepat 28 September 2010, pungkas sudah tugas Djoko Santoso sebagai panglima TNI. Pria kelahiran Solo 8 September 1952 ini memasuki masa pensiun dengan Keputusan Presiden nomor 51/TNI 2010.

Sikap dan pandangan ini berlainan dengan banyak purnawirawan TNI yang menyandang gelar jenderal.

Kalau kita tilik, katakanlah ada Wiranto dengan partai Hanura-nya, kemudian Prabowo dengan partai Gerindra-nya. Bahkan Presiden Yudhoyono, yang juga purnawirawan TNI dikenal sebagai ketua dewan Pembina partai Demokrat.

Menilik rekam jejak Djoko selama di dunia militer, kemampuan dia cukup mumpuni dalam dunia politik. Dan tentunya bakal diperhitungkan.

Alumus Akademi militer tahun 1975 ini, selama karir militernya dikenal sebagai jenderal yang perfeksionis. Dan sangat mahir dalam strategi, lebih spesifik pada dunia intelejen.

Dia sempat menjalani pendidikan di Seskoad pada tahun 1990, serta lebih banyak bertugas di lingkungan direktorat dan intelijen strategis pertahanan luar negeri. Tentunya bukan keahlian yang dapat diremehkan dalam dunia politik.

Djoko juga mengutarakan akan mengisi masa pensiunnya dengan menjalankan hobi serta mengelola organisasi yang telah lama dinaunginya, yaitu Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI). Djoko memang ketua umum PBSI. Selain bulu tangkis, dia juga gandrung pada olahraga golf.

Selain menekuni hobi, Djoko juga mengatakan akan menghabiskan waktu untuk bertamasya dengan istrinya, Angky Retno Yudianti. “Anak-anak sudah besar, jadi saya berdua saja, jalan-jalan sama istri, bulan madu lagi,” kata Djoko.

Usai pelantikan panglima TNI baru, Djoko yang didampingi istrinya berharap penerusnya bisa bekerja lebih baik ketimbang dirinya.

“Pak Agus harus lebih baik dari saya, sehingga tentara, TNI bisa lebih maju, bangsa makin maju,” kata Djoko. Dimata Djoko, panglima TNI Agus Suhartono merupakan perwira TNI professional yang mampu membawa TNI makin professional.

Selain melantik panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Presiden Yudhoyono juga melantik Laksamana Madya (Laksdya) M Soeparno sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL).

Soeparno yang sebelumnya menjabat sebagai wakil Kepala Staf Angkatan Laut (WaKSAL) menggantikan posisi KSAL Agus Suhartono. Soeparno diangkat menjadi KSAL dengan keputusan presiden Nomor 52/TNI 2010.

Keduanya kemudian diambil sumpahnya dihadapan presiden Yudhoyono dan wakil presiden Boediono. “Saya akan tetap setia pada Undang Undang Dasar dan memelihara segala peraturan yang berlaku bagi negara Republik Indonesia. Bahwa saya akan senantiasa akan menjunjung sumpah prajurit,” kata Agus dan Soeparno mengikuti sumpah yang dibacakan Presiden.

Jakarta, 28 September 2010

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun