Mohon tunggu...
Fahrie Sadah
Fahrie Sadah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Suka membaca, lalu menulis kembali apa yang saya baca. Suka menulis, dan membaca kembali apa yang saya tulis. Penikmat sastra dari ujung barat Sumatra, Aceh. http://jabanahsadah.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Mis Meaning

14 Januari 2012   04:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:54 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Fahrie Sadah

Hari ini saya mau cerita tentang adiknya ‘mis listening’ yaitu ‘mis meaning’. Keduanya nyaris kembar tapi tak sama. Mis meaning tidak ada hubungan dengan alat pendengaran yang harus divacum karena banyak debu! Namun, ia lebih menjurus ke kajian ilmu makna atau dikenal dengan Ilmu Dilalah (Semantik). Jadi, mis meaning itu, salah paham dalam mengartikan satu kata dalam bahasa yang sama..^^ Banyak faktor penyebab mis meaning, Sob. salah satunya karena beda territorial. Kita ambil kata ‘motor’ sebagai contoh. Di Aceh, karena lebih kental budaya melayunya dan sering bersinggungan dengan Malaysia, ‘motor’ diartikan sebagai ‘mobil’ bukan 'sepeda motor'!. Sedangkan masyarakat Aceh sendiri menggunakan kata ‘kereta’ untuk menyebut ‘sepeda motor’, padahal di luar Aceh ‘kereta’ sebutan untuk ‘kereta api’. Bagaimana dengan di Jakarta dan daerah lain? Berbeda makna bukan? Berikut studi kasus mis meaning pada kata ‘motor’;

MOTOR Prolog: Terjadi percakapan antara Sadah, mahasiswa baru asal Aceh, baru pertama kali ke Jakarta  dan Ical, anak betawi asli, ngakunya Betawi Arab keturunan habib. Setting ceritanya di parkiran salah satu kampus negeri di Jakarta. Sadah sedang melihat-lihat sepeda motor di parkiran, waktu Ical baru saja memarkirkan sepeda motornya. Sadah memang berencana mau beli sepeda motor untuk keperluan transportasinya selama di Jakarta. Lalu Ical menghampiri Sadah dan terjadilah percakapan berikut ;

Ical :: Hi, ente mahasiswa baru ya? Kenalin, Ane Ical! Sadah :: Aku Sadah, aku memang masih baru di Jakarta. Wah, kereta kamu bagus kali, Cal! Ical :: Bujug! Kereta yang mane? Bisa tekor ni kampus kalo kudu nyediain parkiran kereta! Hehe.. Sadah :: … … (Bengong, mis meaning) Ical :: Udah, lupain! Di Jakarta jangan keseringan mangap begitu, emangnye ane alien ape? Eh, ente asalnya dari mane mang? Sadah :: Aku dari Aceh, Cal. Ical :: Oh.. wah.. Kapan nyampe ente, dari Aceh kesini naik pesawat ya? Sadah :: Aku sampai dua hari yang lalu, pesawat mahal Cal, aku naik motor ke Jakarta. Ical :: Buset! Berapa hari pejalanan ente naik motor? Sadah :: Jangan mangap begitu, aku sudah sering naik motor berhari-hari untuk perjalanan jauh. Dari Aceh ke Jakarta cuma tiga hari tiga malam kok. Ical :: Waduh, tepos tuh pan***! Kok sanggup ente? Sadah :: Naik motor itu enak, Cal! Kita bisa santai sambil lihat-lihat pemandangan. Lagian, motornya bagus kok bisa selonjoran kaki gitu, tiduran juga bisa. Apalagi motornya ada AC dan selimut..

Ical :: ... ... (Makin mangap.. Mis meaning) Apakah sobat sadah sekalian ikutan mis meaning juga membaca cerita ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun