Berkata bijak bukan berarti bijaksana, berkata benar bukan menjadi standard kebenaran. Bijak dan Benar pada Porsi dan Proporsinya."Waktu, Sikon, Cara dan orangnya menjadi tolak ukur sebuah kebenaran". by https://twitter.com/Lafazh
Kelahiran Surabaya sekarang tinggal di Gresik bersama orang tua dan adik-adik. Makanan\r\nfavorit, Rujak. Kalau bacaan, suka membaca \r\nAl Qur'an dan buku Filsafat. \r\n\r\nBuah karya : \r\n1. Paradigma Kebenaran.\r\n2. Powerfull.\r\n\r\nOh iya, jangan lupa berkunjung ya... ^_^ www.naksirq.blogspot.com\r\n\r\nKalau ingin kenal lebih dekat bisa sms atau telfon aja ke no : \r\n081315168863
nonpartisan = freelancer |\r\n\r\nrakyat biasa yang [masih] menikmati jalan-jalan ke pasar loak | meminati pengetahuan dunia otomotif | menyukai sharing yang mencerahkan dan mencerdaskan | gemar catur meski sering kalah
Akhmad Sekhu lahir di desa Jatibogor, Suradadi, Tegal, besar di "Kota Budaya" Yogyakarta, kini hijrah ke "Kota Gelisah" Jakarta, yang insya Allah dalam hidupnya ingin selalu berkarya. Menulis berupa puisi, cerpen, novel, esai sastra-budaya, resensi buku, artikel arsitektur-kota, kupasan film-musik, telaah tentang televisi di berbagai media massa, juga banyak mengerjakan penulisan buku biografi karier dan kisah kehidupan, kini bekerja sebagai wartawan
Tidak lulus SMA karena sekolah disegel rejim suharto.
berkecimpung di bidang transportasi (sistim transportasi) Jembatan/Jalan Layang khusus untuk motor dan sepeda