Tangerang, 12 Agustus 2024
Pilkada mendekati Pendaftaran dan penetapan calon menghitung hari, detik demi detik Massa ku nanti apakan ada, jelang pilkada kisah yang panjang. Jelang pilkada bagaikan Lagu Romansa yang sempat Populer di era 90'an yang berjudul "Menghitung Hari (Krisdayanti)". bagaimana tidak Calon calon sudah berguguran berjalannya waktu Menyisakan calon dan kandidat terkuat dalam hal rekomendasi dan komunikasi partai. Provinsi Banten yang terkuat secara Waktu Hari ini Hanyalah Andra Soni (Gerindra) bersama pasangannya Dimyati (PKS) dan beberapa Partai Koalisi, Andra Soni _ Dimyati sudah Deklarasi dan Sudah mematenkan Diri untuk maju dan Tiket ke Banten 1. Pesaing Kuat Ada Airin (Golkar) sampai saat ini, belum juga mendapat rekomendasi dari partai Beringin tersebut, sampai hari ini DPP Golkar belum mengeluarkan Rekom untuk Banten, Sampai tersiar kabar Ketum DPP Golkar Airlangga H -mundur dari Kursi Nomor satu di Golkar, Ini menjadikan Kondisi Golkar dibanten semakin tidak bisa ditentukan, Bukan itu saya Berita juga tersiar terkait H. Ade (PDIP) juga mencabut pengunduran dirinya dari KPU sebagai syarat maju menjadi Wakil Gubernur Banten  untuk tetap menjadi Anggota DPRD. Sampai tersiar kabar akan Menaturalisasi Kader Bernama Arif wismansyah (Demokrat) yang akan mendampingi airin di pertarungan Banten. Suasana tersebut juga berdampak pada Kota Tangerang, Pasangan terkuat yang hari ini sudah deklarasi Pasangan adalah Faldo_Fadhlin yang terus bergerak ke masyarakat, tiket partai sudah memenuhi cebderung lebih, makanya pasnagan ini langsung tancap gas langsung ke masyarakat sehari bisa 10 sampai 12 titik. Beda halnya dengan pasangang SRd_Maryono baru mengantongi 9 kursi dari Golkar dan partai koalisi Gurem (Non Parlemen). Terlebih kondisi Golkar pun sedang tidak baik baik saja. Maryono yang berasal dari birokrat yang juga katanya  Bagian dari Naturalisasi PDIP sebagi solusi, entah tidak ada kader.? entah kenapa PDIP hari ini seolah tidak Confident dengan Kader kadernya. Rekomendasi PDIP untuk SRd_Maryono Pun Belum sampai DPP baru pada Tingkatan Provinsi. Jika kader Tidak lagi Mumpuni, maka Naturalisasi pun Menjadi Solusi. #As
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H