Mohon tunggu...
A.A Ketut Jelantik
A.A Ketut Jelantik Mohon Tunggu... Penulis - Pengawas Sekolah

Pernah bekerja sebagai wartawan di Kelompok Media Bali Post, menulis artikel di sejumlah media cetak baik lokal maupun Nasional, Redaktur Buletin Gita Mandala Karya Utama yang diterbitkan APSI Bali, Menulis Buku-buku Manajamen Pendidikan, Editor Jurnal APSI Bali, dan hingga saat ini masih ditugaskan sebagai Pengawas Sekolah Jenjang SMP di Kabupaten Bangli-Bali serta Fasilitator Sekolah Penggerak angkatan 3

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rakor BAN-SM Bali dengan KPA Kabupaten/Kota

18 Januari 2023   15:04 Diperbarui: 18 Januari 2023   15:20 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ket. Photo: Anggota BAN-SM Bali dan Seluruh KPA Berpose Usai Melaksanakan Rakor Perdana.(Tim IT BAN-SM Bali/Dokpri)

 

Ya, paradigma baru pelaksanaan akreditasi sekolah/ madrasah diharapkan akan mampu menjadi herbarium pengembangan sikap dan perilaku warga sekolah yang menempatkan capaian kinerja atau performance sebagai sebuah tanggungjawab professional. Sedangkan ketersediaan dokumen yang bersifat administrative tetap menjadi indikator capaian sekolah namun hanya bersifat pemenuhan relative yang berfungsi untuk menegaskan bahwa sekolah tersebut layak untuk menjalani proses akreditasi.

Perubahan paradigma yang digagas oleh BAN-S/M diharapkan akan mampu mengeliminir berbagai permasalahan yang selama ini terjadi. Dengan menjadikan performance atau kinerja sebagai hasil akhir akreditasi maka pihak yang terlibat benar-benar akan menjadikan hal-hal yang substantive sebagai sebuah prioritas. Sekolah akan mempersiapkan bukti-bukti tentang bagaimana melakukan sesuatu, seberapa hasilnya dan dampak yang ditimbulkan, serta apa tindak lanjut yang akan dan sudah dilakukan.  

Sementara Asesor akan benar-benar mengukur hal-hal substansial dari sebuah proses penjaminan mutu yang telah dilakukan oleh sekolah. Dengan demikian hasil akreditasi dalam bentuk predikat atau status akan mampu menggambarkan kondisi sekolah yang sesungguhnya sekaligus menjadi daya pembeda antara satu sekolah dengan sekolah lainnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun