Akhirnya setelah lama berbengong-bengong sendiri di warnet NYIMAS, desaRangkat ada juga yang hadir mengusik. "assalamuallaikum bunda" dek Uleng dengan kerudung biru mudanya masuk dan langsung memilih komputer yang dia sukai. "wa'alaikumsalam dek.. nggak ngajar ya" "lagi kosong bunda, dan kebetulan di rumah tidak ada yang Uleng kerjai, jadi main ke sini, sudah kangen lagi sama bunda" jawab dek Uleng tapi mata tak berkedip menatap LCD yang menayangkan web sukaannya. "ai-ai, alhamdulillah ada yang kangen" kataku ketawa senang. dek Uleng emang gadis menarik yang pinter menyenangkan hati orang.. termasuk aku. "mama, kami pulang" suara anak sulungku, Ahmad Ansori Palembani mengkagetkanku. dia bersama adiknya baru pulang dari sekolah. mereka berdua berdiri di depan pintu warnet. aku menyuruh mereka mendekat. "kenapa tidak langsung pulang ke rumah" kataku pada mereka... "sepi ma.. kak wee belum datang" kata Titi, anakku yang kecil.. kak wee maksud mereka adalah D wee, keponakanku yang calon dokter gigi namun sudah berani buka klinik gigi di desaRangkat ini. orangnya emang pinter, dan sejak kecil senang dengan kebersihan mulut yang ada gigi geriginya.. hehehe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H