Mohon tunggu...
Anak Lestari
Anak Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tidak ada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pakai Biomassa dalam Kehidupan Sehari-hari Kita? Masa Sih!

14 Oktober 2024   07:25 Diperbarui: 14 Oktober 2024   07:55 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pakai Biomassa dalam Kehidupan Sehari-hari Kita? Masa Sih!

         Dalam beberapa tahun terakhir, kata biomassa semakin sering kita dengar, terutama dalam pembahasan terkait energi terbarukan. Meski begitu, bagi sebagian besar orang, istilah ini masih terdengar cukup asing. Padahal, tanpa kita sadari, biomassa sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita. Di tengah meningkatnya perhatian pada masalah lingkungan dan kebutuhan akan energi yang ramah lingkungan, biomassa telah muncul sebagai salah satu solusi yang menjanjikan. Namun, apa sebenarnya biomassa itu? Bagaimana jenis-jenis biomassa yang ada? Apa peran biomassa dalam masa depan energi terbarukan, dan apa kelebihan serta kelemahannya? Mari kita bahas lebih lanjut!

Asal Muasal Kata Biomassa

          Kata biomassa berasal dari dua kata dalam bahasa Latin, yaitu bios, yang berarti kehidupan, dan massa, yang berarti jumlah atau volume. Secara definisi, biomassa mengacu pada materi organik yang berasal dari organisme hidup, baik tumbuhan, hewan, maupun mikroorganisme. Bahan-bahan ini memiliki potensi untuk digunakan sebagai sumber energi. Biomassa adalah sumber daya yang terbarukan karena bahan bakunya seperti tanaman dan limbah organik dapat diperbarui atau tumbuh kembali dalam waktu yang relatif singkat, berbeda dengan bahan bakar fosil yang memerlukan jutaan tahun untuk terbentuk.

        Sejarah penggunaan biomassa sebenarnya sudah sangat lama. Jauh sebelum manusia mengenal listrik dan bahan bakar fosil, kayu, yang merupakan salah satu bentuk biomassa, telah digunakan untuk memasak dan memanaskan rumah. Dengan perkembangan teknologi modern, potensi biomassa sebagai sumber energi terbarukan telah semakin ditingkatkan, termasuk pengolahan berbagai jenis biomassa menjadi bahan bakar cair, gas, dan padat yang dapat digunakan dalam banyak aplikasi.

Jenis-jenis Biomassa

           Biomassa memiliki banyak bentuk dan dapat diklasifikasikan berdasarkan asal-usulnya. Berikut adalah beberapa jenis biomassa yang paling umum dan berpotensi besar dalam penyediaan energi:

  1. Biomassa Pertanian
    Biomassa ini berasal dari sisa-sisa tanaman yang dihasilkan dalam proses pertanian. Contohnya adalah jerami, batang jagung, dan kulit padi. Sisa-sisa pertanian ini sering kali digunakan sebagai bahan bakar untuk menghasilkan energi melalui proses pembakaran atau konversi lainnya. Limbah pertanian juga dapat diolah menjadi biofuel seperti etanol.
  2. Biomassa Kehutanan
    Sumber biomassa ini berasal dari sisa-sisa pohon atau limbah hutan, seperti ranting, daun kering, dan serbuk gergaji. Kayu telah menjadi salah satu bentuk biomassa tertua yang digunakan sebagai bahan bakar, terutama dalam bentuk kayu bakar. Saat ini, limbah kayu juga dimanfaatkan dalam skala industri untuk pembangkit listrik.
  3. Biomassa Alga
    Alga, khususnya mikroalga, memiliki potensi besar sebagai sumber bioenergi. Mikroalga tumbuh dengan sangat cepat dan memiliki kandungan minyak yang tinggi, menjadikannya bahan baku yang ideal untuk produksi biofuel. Penelitian tentang penggunaan alga untuk energi terbarukan semakin berkembang karena efisiensinya yang tinggi dalam mengubah sinar matahari menjadi bahan bakar.
  4. Limbah Organik
    Biomassa juga bisa berasal dari limbah organik yang dihasilkan oleh rumah tangga, industri, atau pertanian. Contoh limbah organik ini meliputi sisa makanan, kotoran hewan, dan limbah sayuran. Melalui proses fermentasi, limbah ini dapat diubah menjadi biogas yang bisa digunakan untuk memasak, memanaskan air, atau menghasilkan listrik.
  5. Biofuel
    Biofuel adalah bahan bakar yang dihasilkan dari biomassa. Contoh biofuel termasuk biodiesel, yang dapat diproduksi dari minyak nabati seperti minyak kelapa sawit atau minyak jarak, serta bioetanol, yang biasanya berasal dari fermentasi tanaman seperti tebu dan jagung. Biofuel ini memiliki potensi untuk menggantikan bahan bakar fosil dalam sektor transportasi.

Biomassa di Masa Depan

            Biomassa diproyeksikan menjadi salah satu pemain utama dalam masa depan energi terbarukan. Mengingat sumber energi fosil yang semakin menipis dan dampak negatifnya terhadap lingkungan, biomassa menawarkan alternatif yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Di masa depan, biomassa tidak hanya akan digunakan untuk menghasilkan listrik dan panas, tetapi juga sebagai bahan baku dalam produksi biofuel generasi kedua dan ketiga.

          Biofuel generasi kedua berasal dari biomassa non-makanan, seperti selulosa dari limbah kayu atau bahan tanaman lainnya. Ini berarti produksi energi dari biomassa tidak lagi bersaing dengan produksi pangan, yang sering menjadi isu dalam penggunaan biomassa untuk biofuel generasi pertama. Selain itu, biofuel generasi ketiga yang berbasis pada alga memiliki potensi untuk menyediakan energi dalam skala yang lebih besar dan dengan dampak lingkungan yang lebih rendah.

         Ahli lingkungan memprediksi bahwa biomassa akan memainkan peran penting dalam berbagai industri, khususnya untuk menghasilkan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Dalam skenario yang ideal, biomassa dapat menjadi salah satu kunci dalam transisi menuju ekonomi rendah karbon yang lebih ramah lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun