Halo sobat Chemist semua... kali ini kita akan membahas terkait materi titrasi asam-basa meliputi teknik dan konsep yang terkait dengan penentuan konsentrasi asam atau basa menggunakan titrasi. Apakah kalian mengetahui apa itu titrasi? Titrasi sebagai metode kimia untuk menentukan konsentrasi suatu larutan asam atau basa dengan menggunakan larutan standar yang diketahui konsentrasinya. Nah dalam melakukan praktikum ada dua rangkaian utaman dalam titrasi yaitu buret dan erlenmeyer. Jadi dua alat tersebut akan sangat berfungsi dalam menampung dua zat yang berbeda yaitu titran dan titrat. Titran adalah zat yang berfungsi sebagai pentitrasi dan sudah diketahui konsentrasinya, titran akan diwadahi pada buret sedangkan titrat merupakan larutan yang tidak diketahui konsentrasinya dan berada pada labu erlenmeyer.
Dalam titrasi ada beberapa konsep yang ditekankan yaitu konsep Titik Ekuivalen dan Titik Akhir titrasi. Apa itu titik ekuivalen? Titik ekuivalen adalah titik di mana jumlah mol asam dan basa yang bereaksi dalam perbandingan stokiometri. Konsep titik akhir dalam titrasi, yaitu titik di mana perubahan warna indikator secara tiba-tiba terjadi, menunjukkan bahwa titrasi telah mencapai titik setara.
Nah kalian pasti bingung kira-kira indikator apa yang digunakan dalam titrasi ini. Apakah lakmus? Jawabannya tidak karena lakmus tidak akan akurat dan sulit dilakukan. Pemilihan indikator yang tepat berdasarkan rentang perubahan pH yang sesuai dengan titrasi yang dilakukan. Indikator yang biasa digunakan adalah indikator PP, BTB, MM, MO dll sesuai dengan rentangan Ph dan jenis titrasi yang dilakukan.
Dalam titrasi ini biasanya diikuti dengan persiapan Larutan Standar yang dilakukan dengan persiapan larutan standar asam atau basa yang memiliki konsentrasi yang diketahui dengan akurasi. Kemudian pemahaman tentang pengenceran larutan atau penggunaan bahan padat yang dapat larut untuk menghasilkan larutan standar dengan konsentrasi yang diinginkan.
Pada saat titrasi dengan beberapa jenis titrasi yaitu Asam kuat dengan Basa Kuat akan memberikan kurva yang tidak tajam dengan titik ekuivalen pada tingkat keasaman 7, kemudian asam kuat dengan basa lemah yang kurvanya sedikit curam ke atas, asam lemah dan  basa kuat dengan kecuraman yang mirib dan asam lemah dan basa lemah yang memiliki kurva landai. Metode perhitungan konsentrasi asam atau basa berdasarkan volume dan konsentrasi larutan standar yang digunakan dalam titrasi dalam hal ini digunakan persamaan stokiometri untuk menghitung konsentrasi larutan yang dititrasi.
Nah sobat Chemist harus tahu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi akurasi hasil titrasi seperti kecepatan dan ketelitian melihat perubahan warna, pemutaran keran buret, penggoyangan atau teknik titrasi. Pemahaman tentang presisi dan pengukuran ulang untuk mendapatkan hasil titrasi yang lebih akurat dan konsisten.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H