Termokimia merupakan ilmu yang secara khusus mengkaji tentang perubahan kalor ataupun panas suatu zat yang menyertai suatu reaksi kimia atau fisika terjadi. Dalam hal ini, ada beberapa aspek yang harus dipelajari yaitu terkait perubahan energi yang menyertai reaksi kimia, reaksi kimia yang berlangsung spontan, dan reaksi kimia terhadap kedudukan kesetimbangan.
Materi termokimia ini sangat berkaitan dengan hukum kekekalan energi dan hukum termodinamika yang pertama yaitu kedua hukum ini menyatakan:
Hukum kekekalan energi memiliki argumen bahwa suatu energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, kemudian suatu energi dapat dirubah bentuknya menjadi energi lain. Sedangkan hukum termodinamika pertama memiliki bunyi bahwa hymlah total energi dalam alam semesta konstan atau tetap.
Dalam memahami lebih lanjut kita harus lebih memahami dasar dari termokimia terlebih dahulu yaitu mengenai sistem dan lingkungan yang mana keduanya saling berkaitan karena diantaranya terdapat perpindahan energi baik dari sistem ke lingkungan maupun dari lingkungan ke sistem. Sistem dapat diartikan sebagai segala sesuatu menjadi pusat perhatian biasanya berupa hal-hal yang direaksikan  sedangkan lingkungan dapat diartikan sebagai hal-hal yang tidak berubah selama proses berlangsung dan merupakan sesuatu diluar sistem.
Sistem dalam termokimia dapat dibagi menjadi beberpa jenis yaitu sistem terbuka, sistem tertutup dan sistem terisolasi, ketiga sistem tersebut dibedakan berdasarkan ada tidaknya perpindahan materi dan energi.
Sistem terbuka : terjadi perpindahan energi dan materi dari sistem ke lingkungan
Sistem tertutup: terjadi perpindahan energi dari sistem ke lingkungan
Sistem terisolasi: tidak terdapat perpindahan energi dan materi dari sistem ke lingkungan
Berdasarkan jenis reaksinya dalam termokimia dibagi menjadi reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang terjadi disertai pelepasan panas atau kalor, ditandai dengan  suhu lingkungan meningkat karena ada kalor yang dilepaskan dari sistem ke lingkungan, sedangkan pada sistem akan terjadi penurunan suhu. Reaksi eskoterm ini memiliki tanda nilai deta H negatif.