Mohon tunggu...
Gema Indonesia
Gema Indonesia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Informasi Hoaks Soal Penangkapan Kapal Equanimity oleh Media Malaysia

7 Maret 2018   15:56 Diperbarui: 7 Maret 2018   16:02 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi ll dokpri

Penegakan hukum terhadap kapal Equanimity yang diduga hasil pencucian uang menjadi sasaran penyebar hoax.

Dari akun warga Malaysia, disebut-sebut dalam kapal kontroversial itu terdapat uang MYR 1 miliar atau sekitar Rp 3,5 triliun. Menanggapi isu itu, Polri memastikan kabar itu tidak benar.

Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, Komjen Pol. Ari Dono Sukmanto membantah tuduhan pemberitaan dari salah satu media di Malaysia itu. Ia bahkan mempertanyakan kredibilitas media yang menyebarkan kabar itu.

Penyebaran informasi palsu itu awalnya dilakukan oleh akun Facebook Miyoyo. Dia menuliskan bahwa polisi menemui uang ringgit sebanyak 1 miliar di kapal yang ditangkap Rabu (28/2) di Teluk Benoa Bali itu. "Penyiasat Indonesia menjumpai 1 billion ringgit tersimpan rapi dalam kapal Jo Lo. Siap berbalut kertas hadiah, " begitu tulisnya.

Tapi basis data pemberitaan media Malaysia itu hanya berasal dari  tangkapan gambar atau screenshoot Facebook. Ironisnya, tangkapan gambar itu juga tidak menampilkan link dari akun Facebook tersebut.

Dengan demikian media itu bisa dipastikan tidak mengikuti kaidah jurnalisme profesional. Sehingga tidak kredibel dan bertanggung jawab.

Padahal, penangkapan kapal itu sendiri telah dilakukan secara profesional dan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Saat proses penggeledahan dan penyitaan kapal milik Malaysia Equanimity itu semuanya telah terdokumentasi. Mulai dari proses penggeledahan dan penyitaan.

Bahkan selalu mendapat pendampingan dari kru kapal dan penasihat hukum perusahaan pemilik kapal. Sehingga bila ada uang sebesar itu, maka juga diketahui oleh pihak lainnya.

Untuk itu, kita berharap agar Malaysia sebagai negara yang bertetangga dengan Indonesia segera membuat klarifikasi atas pemelintiran berita di atas. Hal itu agar tidak merusak hubungan bilateral yang sudah terbangun selama ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun