Mohon tunggu...
Ana Flower
Ana Flower Mohon Tunggu... Penulis - seorang yang ingin selalu belajar

Ana Rohana, hobi: menulis, cita-cita ingin menjadi penulis terkenal, kepribadian saya seorang introvert tetapi apabila sudah dekat dan nyaman selalu rameh . lahir sumatera selatan 01 maret 1990

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketika di Hatiku Banyak Kesedihan

11 Maret 2024   17:27 Diperbarui: 11 Maret 2024   17:28 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KETIKA DI HATIKU BANYAK KESEDIHAN

"Aku tidak peduli atas susah dan senangnku. Karena aku tak tahu manakah diantara keduanya itu yang lebih baik bagiku."(Umar bin Khattab)

Orang yang cerdas selalu berprasangka baik terhadap sesuatu  yanng menimpanya, baik itu kesedihan maupun kebahagiaan.

Saat kesedihan menghampirimu, maka dia akan mencari hikmah di balik kesedihan yang di alami. Dan jika kebahagiaan datang, maka dia tidak perluh larut di dalamnya, sebab dia tahu persis, bahwa tidakada kebahagiaan yang abadi di dunia ini.

Ternyata tidak semua kesedihan itu buruk, bahkan jika banyaknya kesedihan yang kita alami, membuat kita semakin dekat kepada Allah, itulah kesedihan yang membawa kebaikan.

"Aku tidak peduli atas susah atau senangku, karena aku tak tahu manakah diantara keduanya itu yang lebih baik bagiku."(Umar bin Khattab)

 

Mereka yang telah melakukan kesalahan, kemudian memikirkan dosa-dosanya di masa lalu, membuat mereka menyesal dan bersedih, sembari mengobarkan tekad untuk tidak mengulanginya lagi. Merekalah golongan orang-orang yang bersedih, namun disukai Allah.

Ketika kesedihan yang kita alami tak kunjung pergi, bersabarlah! Barangkali Allah ingin menghapus dosa-dosa yang pernah kita buat. Rasulullah saw. Bersabda:

"Tidaklah seorang mukmin tertimpah rasa sakit, lelah, khawatir, sedih, kesusahan hati, atau sesuatu yang menyakiti, sampai ada duri yang menusuknya, itu semua akan menghapuskan dosa-dosanya."(HR. Al-Bukhori dan Muslim)

Pastikanlah, kalau kesedihan yang kita alami adalah bentuk kekhawatiran kita terhadap kehidupan akhirat. Jika kesedihan itu disebabkan oleh urusan dunia, maka sedihlah sebentar saja, karena kesedihan itu sudah cukup mengurangi jatah usia di dunia yang fana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun