Mohon tunggu...
Ana Faradila
Ana Faradila Mohon Tunggu... Akuntan - Pejuang Toga🎓
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

balas dendam terbaik adalah kesuksesan yang hakiki

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tokoh Filsafat Pendidikan Progresivisme dan Pengertiannya

10 Mei 2020   14:43 Diperbarui: 10 Mei 2020   14:38 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pada pertemuan ke sembilan filsafat pendidikan membahas tentang pengertian progresivisme dan pemikiran tokoh-tokoh progresivisme.

Progresivisme merupakan aliran filsafat pendidikan modern yang menghendaki adanya perubahan menjadi lebih maju dan ke arah yang lebih baok, berkualitas dan memberikan kemanfaatan yang nyata bagi peserta didik.

Pemikiran tokoh-tokoh filsafat pendidikan progresivisme:

1. George Axtelle berpendapat bahwa pendidikan merupakan fungsi sosial yang terpenting dari masyarakat. 

2. William O. Stanley berpendapat bahwa perilaku individulah yang berperan penting terhadap nilai. artinya, tingkah laku yang dilakukan dapat mewakilkan tingkat pemahaman seseorang terhadap ilmu yang telah diterima.

3. Ernest Bayley manusia harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan lingkungannya dengan kecerdasan. artinya, jika manusia itu memiliki keterampilan alangkah baiknya likungan yang di sekitarnya dikembangkan dengan hasil kreatifitasnya.

4. Frederik C. Neff kebenaran sekarang belum tentu benar dimasa yang akan datang. artinya aliran ini menghendaki adanya perubhan dimana yang biasanya tidak ada dimasa kinj mungkin ada di masa yang akan datang contohnya, adanya kemajuan iptek dalam pendidikan dimana dahulu tidak ada internet sekarang ada.

5.Lawrence B. Thomas progresivisme mempunyai konsep yang didasari pengetahuan dan kepercayaan bahwa manusia mempunya kemampuan untuk mengatasi masalah. artinya, manusia itu bisa memecahkan masalahnya asalkan dengan usaha dan kerja keras, karena segala sesuatu yang terjadi pasti akan selesai jika dilakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun