Mohon tunggu...
Anabilla Alma Widyaningtias
Anabilla Alma Widyaningtias Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Siliwangi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keterkaitan Antara Pendidikan, Kemiskinan dan Pengangguran

8 Oktober 2024   21:58 Diperbarui: 8 Oktober 2024   22:41 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar, karena kemiskinan menyangkut pemenuhan kebutuhan yang paling mendasar dalam kehidupan, dan kemiskinan merupakan masalah global karena kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi banyak negara (Yacoub, 2012). Kemiskinan di Indonesia dipengaruhi secara langsung dan signifikan oleh pengangguran. Seseorang tidak memiliki sumber pendapatan yang stabil untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 

Pengangguran bukan hanya menyebabkan ketidakmampuan untuk memperoleh pendapatan, tetapi juga mengurangi kemampuan individu utuk meningkatkan taraf hidup melalui investasi dalam pendidikan, kesehatan atau asset produktif lainnya. 

Permasalahan kemiskinan merupakan masalah yang kompleks dan memiliki banyak aspek, upaya pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh, sistematis, dan massif, yang mencangkup semua aspek kehidupan Masyarakat seperti, hak terpenuhinya pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan dan dilaksanakan secara terpadu. Kemiskinan muncul ketika seseorang atau sekelompok orang yang tidak mampu memenuhi tingkat kemakmuran ekonomi yang dianggap sebagai kebutuhan minimal untuk standar hidup tertentu. 

Pengangguran dan kemiskinan merupakan dua permasalahan ekonomi yang terus menjadi tantangan besar bagi Indonesia. Terlepas dari pertumbuhan ekonomi yang stabil dalam beberapa dekade terakhir, kemiskinan dan ketimpangan pendapatan masih tinggi di Indonesia. Kemiskinan yang meluas seringkali disebabkan oleh penyebab langsung dan tidak langsung dari pengangguran, terutama dikalangan Masyarakat yang berpendapatan rendah. 

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dalam indikator ketenagakerjaan, pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja namun sedang mencari pekerjaan atau sedang mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja tetapi belum mulai bekerja (Doni et al., 2023). 

Pengangguran, baik dalam bentuk pengangguran tertutup maupun struktural merupakan penyebab utama kemiskinan yang terjadi. Pengangguran terjadi karena jumlah lapangan kerja yang tersedia sedikit dan tidak menerima informasi tentang pekerjaan tersebut dan ada juga dari banyak orang yang berusaha mencari pekerjaan tetapi tidak dapat menemukan pekerjaan yang layak ataupun kebutuhan keterampilan yang diperlukan dari perusahan tersebut tidak terpenuhi. 

Salah satu penyebab dari kemiskinan ialah kurangnya keterbatasannya akses pendidikan yang berkualitas serta pelatihan keterampilan. Banyak masyarakat di daerah terpencil yang hanya mengenyam Pendidikan dasar, bahkan tidak sedikit yang tidak lulus sekolah menengah. Akibatnya, mereka tidak memiliki keterampilan yang diperlukan untuk bersaing di pasar kerja yang semakin meng-global dan canggih. 

Sektor-sektor ekonomi yang berkembang, seperti teknologi dan jasa, membutuhkan keterampilan yang lebih kompleks dan khusus, namun banyak dari tenaga kerja di Indonesia masih terjebak dalam keterampilan di Indonesia yang masih terjebak dalam keterampilan tradisional dan tidak mendapatkan pelatihan yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja saat ini. 

Ada juga yang beranggapan bahwa masyarakat memilih untuk tidak menyekolahkan anaknya bukan karena kurang sadar akan pentingnya Pendidikan, tetapi mereka memang benar-benar tidak mampu untuk menyekolahkan anaknya. Ekonomi keluarga juga menjadi factor penting yang dapat mempengaruhi Pendidikan masa depan keluarga. Ketika perekonomian keluarga terganggu, Pendidikan anak-anak juga terganggu. Oleh karena itu, terdapat beberapa keluarga yang memilih untuk tidak menyekolahkan anaknya dengan alas an ekonomi yang sulit.

Pengangguran terbuka dikalangan lulusan sekolah dan perguruan tinggi juga menjadi masalah yang terus berkembang, karena Pendidikan mereka tidak sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, banyak dari masyarakat yang menghadapi kesulitan mendapatkan pekerjaan. Ini menunjukan bahwa tidak hanya akses Pendidikan yang menjadi masalah, tetapi juga kualitas dan relevansi Pendidikan itu sendiri.

 Apa yang bisa diharapkan dari mereka yang bahkan tidak sempat lulus sekolah di saat lulusan perguruan tinggi masih sulit mendapatkan pekerjaan yang sesuai?. Masalah pengangguran terbuka memliki pengaruh besar terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi di Masyarakat, hal ini yang menghambat pembangunan daerah karena akan menimbulkan masalah-masalah sosial, seperti dapat mengurangi produktivitas, munculnya taraf hidup yang tidak merata, dan meningkatnya kemiskinan (Kusuma Arum, Astuti and Muhammad Basysyar, 2024).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun