Mohon tunggu...
Ana Berliana
Ana Berliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Kesehatan Masyarakat

Traveling

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mari Cegah Demam Berdarah Dengue!

10 Juni 2022   19:52 Diperbarui: 10 Juni 2022   19:58 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu penyakit yang perlu mendapatkan perhatian serius adalah Demam Berdarah Dengue (DBD), sebab sifat penyebarannya sangat cepat. Angka kejadian DBD diperkirakan sekitar 50 juta kasus setiap tahunnya, dan menurut World Health Organization (WHO) Indonesia merupakan negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara.

Pengendalian Aedes aegypti adalah cara utama yang dilakukan untuk mengendalikan penyakit demam berdarah dengue. Salah satu cara yang efektif untuk menanggulangi penyakit DBD secara tuntas adalah dengan melibatkan masyarakat dalam membasmi jentik/ nyamuk penularnya yang dikenal dengan istilah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yaitu dengan Gerakan 3M+1T.

Untuk dapat membantu mengurangi angka kejadian DBD, diperlukan pengetahuan dan sikap yang baik terkait penyakit DBD. Aspek lain yang dapat mempengaruhi perilaku kesehatan antara lain aspek kepercayaan, sikap, usia, dan pekerjaan.

Berikut hal yang dapat dilakukan untuk mencegah Demam Berdarah Dengue yaitu:

  • Pemeriksaaan jentik berkala
  • Kegiatan ini dilakukan dirumah-rumah dan tempat umum untuk memeriksa tempat penampungan air dan tempat yang menjadi perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti secara teratur setiap satu bulan sekali
  • Penyemprotan massal
  • Jika cara ini yang digunakan, penting untuk mematuhi instruksi tentang penggunaan peralatan dan petunjuk yang ada pada label insektisida serta memastikan bahwa peralatan yang digunakan terpelihara dengan baik dan dikalibrasi dengan benar
  • Menerapkan perilaku 3M Plus
  • Dengan menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas atau mendaur ulang.  Lalu ditambah dengan menghindari gigitan nyamuk terutama di pagi dan sore hari serta menggunakan obat anti nyamuk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun