Mohon tunggu...
Nurhasanah Azis
Nurhasanah Azis Mohon Tunggu... Mahasiswi -

Mahasiswi Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo Kendari Duta Mahasiswa GenRe Sulawesi Tenggara 2017 Crew Health Promotion 014

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Cinta Pertamaku

21 Juni 2017   12:46 Diperbarui: 21 Juni 2017   12:48 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamualaikum Wr. Wb 

Cinta pertama seorang anak perempuan adalah pada ayahnya.

aku ingin bercerita tentang sosok yang luar biasa dihidupku. jika orang berkata bahwa dibalik lelaki hebat maka ada wanita yang luar biasa. 

kalau aku, "dibalik anak yang hebat ada ayah yang luar biasa" ya... ungkapan itu sangat tepat. 

Aku belajar sangat banyak tentang kehidupan ini dari ayahku. tak terhitung pelajaran hidup yang aku petik darinya. 

Dia seorang single parent, ayah sekaligus ibu untuk aku dan kakak-kakaku. kami hidup bahagia meski sejak 2011 Ibu sudah tidak ada. 

karena ayah selalu mengisi kekosongan seorang ibu. ayah pintar masak, pintar membersihkan rumah, pokonya pintar semua hal yang dilakukan oleh ibu rumah tangga. 

aku sangat bangga padanya, aku belajar bersabar dari ayah. bagaimana seorang lelaki yang bekerja sebagai petani mampu membiayai ketiga anaknya. sekarang kakak pertamaku sudah sarjana dan menikah, yang kedua sudah sarjana kedokteran dan aku insyaa Allah akan segera menyelesaikan studiku juga. 

tak pernah mengeluh, itu yang sedang saya pelajari. banyak orang yang mengatakan kenapa kamu tidak menikmati semua hasil jerih payahmu jika engkau mendapatkan uang? 

aku akan menjawab, karena aku melihat pada ayah yang sama sekali tidak memenuhi kebutuhan pribadinya bahkan selembar baju takan ia beli jika bukan karena anaknya yang memaksa. kenapa? karena dia tahu bahwa anak-anaknya punya banyak sekali kebutuhan. sehingga ia berusaha untuk mampu menghidupi kami dengan cukup. 

Hal itulah yang membuat saya bertekad untuk bisa membiayai diri saya sendiri. Karena saya ingin mengurangi beban ayah saya. yang sebenarnya dia tidak pernah memperlihatkannya secara jelas. Namun sebagai anak yang telah dewasa kami tahu pasti beban yang ia rasakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun