Assalamualaikum Wr. Wb
Ibadah itu tergantung dari niat, ilmu dan ikhlasnya, tak selamanya melakukan ibadah harus dengan sesuatu yang mewah. Kesederhanaan pun dapat memberikan keberkahan dalam beribadah.
Mesjid yang berdiri tegak baru selesai sekitar 40 persen ini menjadi mesjid yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat di kompleks saya. Karena setelah sekian lama kompleks ini terbentuk barulah tahun 2017 kita dapat melaksanakan salat tarwih di mesjid kita sendiri.
Mesjid ini seyogyanya dibangun oleh developer dari BTN kami, namun karena mereka seperti angkat tanga atau mereka tutup telinga dan mata, padahal ini tanggung jawab mereka.
Namun tidak menjadikan warga di kompleks saya pantang menyerah karena sesungguhnya mesjid adalah rumah Allah. Sehingga warga berinisiatif untuk membangun mesjid ini dari swadaya hamba-hamba Allah.
Mesjid ini sangat lama dibangun bukan karena malas namun akan dikerja jika ada dana dan dimana kita mendapatkan dana? Yaitu dari sumbangan orang-orang mulia. Sehingga pembangunannya sangat lambat.
Dulu ketika bulan suci ramadhan tiba, kompleks aku sangat sepi karena tidak ada suara mesjid. Namun tahun 2017 ini Alhamdulillah kami bisa mendengarkan suara mesjid disetiap waktu salat dan juga menjelang berbuka puasa serta ada yang membangunkan untuk melaksanakan sahur.
Mesjid kami masih sangat sederhana, beratapkan terpal dan dinding pembatasnyapun masih darurat, alas nya sudah disemen namun masih menggunakan tikar licin, itupun hanya 3 baris tikar sekedar untuk saf salat. Ini semua dikerjakan secara gotong royong oleh warga setempat karena mereka sangat ingin melaksanakan salat tarawih di kompleks kita sendiri.
Meskipun sangat sederhana namun kami sangat bahagia, sedihnya jika hujan lebat turun kami tak bisa melaksanakan salat tarawih karena air akan masuk kedalam mesjid. Dan juga mesjid terletak diatas gunung sehingga kami harus menanjak terlebih dahulu dan jalanannya sangat licin. Apalagi bulan ramadhan tahun ini hujan tak kunjung berhenti sehingga kami harus menguatkan niat untuk melangkahkan kaki menuju mesjid.
Aku berharap banyak pada mereka yang memiliki kekuasaan atau harta yang cukup agar hati mereka tergugah menyisikan sedikit harta mereka untuk membangun mesjid kami, karena dengan terpal dan dinding darurat tidak akan bertahan lama sementara kami akan menggunakan setiap hari.
Sesungguhnya kesederhanaan itu lebih indah namun jika kita mampu untuk menjadikannya lebih nyaman dengan sedikit kemewahan kenapa tidak asal niat kita ikhlas Karena Allah.