Dimana semua ajaran Islam ini bercirikan moderasi karena itu umat Islam juga diharuskan untuk bersikap moderat. Dari pembahasan ini dapat dipahami bahwa seorang Muslim harus bersikap moderat dalam segi pemikiran, moderat dalam keyakinan dan gerakannya, juga moderat dalam keterikatannya dengan ajaran agama (Kosasih 2019).
KESIMPULAN
Penerapan nilai Islam Wasathiyah dapat menjadikan umat Islam mampu menggabungkan aspek rohani dan jasmani, spiritual dalam segala sikap dan aktivitas, sehingga dengan sikap wasathiyah umat Islam dapat berdialog dan terbuka dengan semua pihak, Posisi Wasathiyah (Islam pertengahan) dapat menjadikan umat Islam sebagai teladan bagi semua pihak, Kedudukan umat Islam dan pribadi sebagai umatan wasathan menuntut umatnya untuk menegakkan keadilan dimana pun dan kapan pun serta terhadap siapapun, ajaran dan tuntunan Islam yang berada dalam posisi pertengahan ini dapat menjadikan semua ajaran Islam yang bercirikan asas moderasi, baik ajaran mengenai Tuhan, dunia dan kehidupan, yakni dalam akidah, syari'at dan akhlak yang diajarkan.
Toleransi dalam Islam Wasathiyah adalah bentuk rahmatan lil 'alamin (rahmat bagi seluruh alam). Prinsip ini menekankan pentingnya kehidupan dalam kerukunan dengan menghormati perbedaan dan menjaga keseimbangan, baik dalam menjalankan agama maupun kehidupan sosial. Wasathiyah merupakan jalan tengah yang memungkinkan umat Islam tetap teguh pada akidah, sekaligus terbuka dan menghormati keberagaman di dunia.
Sumber dari
Amrullah, M. Kholis. 2021. "Penelusuran Islam Washatiyah Dalam Pemantapan Moderasi Beragama." MODERATIO: Jurnal Moderasi Beragama dan Kebudayaan Islam 01(2):109-23
Hasan, Mustaqim. 2021. "Prinsip Moderasi Beragama Dalam Kehidupan Berbangsa." Jurnal Mubtadiin 7(2):111-23
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H