Pelaksanaan edukasi kesehatan tetang sexual bullying kepada remaja oleh mahasiswa UMSurabaya. Rokhania, Qur'ana Aprilia Djunaidi, Nabilah Aliyah, Dirty Wulandari ZA.Â
Di Surabaya tedapat kecamatan simokerto tepatnya di Jl. Sidoyoso RT.01/RW.14, di desa tersebut merupakan salah satu desa yang tergolong ramai penduduk salah satunya para remaja SMP maupun SMA, permasalahan penyimpangan pada usia remaja sering kali terjadi seperti merokok, minum-minuman keras, narkoba, seks bebas, hingga kekerasan salah satunya perilaku bullying.Â
Sexual bullying-menjadi kasus yang cukup serius, tekanan kelompok, perbedaan fisik hingga orientasi seksual menjadi penyebabnya, remaja terbiasa menceritakan bentuk tubuh teman sehingga muncul godaan sexual dengan bahasa halus maupun kasar dan pertanyaan nominal tentang tubuh atau organ reproduksi sering kali dianggap hal yang lumrah karena pengetahuan tentang sexual bullying masih rendah, jika tidak segera ditangani atau adanya normalisasi perilaku membuat kejadian sexual bullying semakin nyata dan meningkat .
Dari hasil observasi banyak remaja yang masih belum memahami tentang sexual bullying, remaja masih menggaggap hal yang tabu hingga menjadi semakin nyata, dengan memberikan edukasi pentingnya memahami tentang sexual bullying meliputi definisi, bentuk, dampak, pencegahan dan penangananya, dengan memahami beberapa hal tersebut maka kami mengharapkan remaja RW.14/RT.01 di kecamatan Simokerto Surabaya akan terbebas dari segala bentuk sexual bullying sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan remaja.Â
Dengan adanya pemberian penyuluhan tentang pentingnya memahami tentang sexual bullying maka diharapkan remaja RW.14/RT.01 di kecamatan Simokerto Surabaya akan terbebas dari permasalahan yang berdampak dari perilaku tersebut seperti cedera fisik, perasaan bahagia, puas, berkuasa, diakui pada diri pelaku, sedangkan korban merasa malu, minder, sedih, takut, khawatir, cemas, tidak percaya diri, stress, trauma, depresi, membatasi interaksi sosial, menurunnya prestasi akademik, mendapatkan label negatif hingga merampas kebebasan individu dari segala bentuk kekerasan seksual dan berbagai gangguan seksual dan reproduksi seperti terganggunya siklus menstruasi akibat kondisi psikologis yang di alami, kehamilan tidak di inginkan dan lainnya, dalam hal ini diharapkan setelah diberikan edukasi maka derajat kesehatan remaja meningkat dan angka kejadian sexual bullying terus menurun.Â