Duhai jiwa aku bisa apa
Berkata pun seperti tersesak
Tak bernyali dan hanya bersembuyi di balik logika
Duhai kata
Mengapa ada jeda
Diantara koma dan tanya
Mengapa berlebur dalam makna
Yang tak sesekali ku cerna
Engkau ada
Namun samar samar aku terka
Ya barangkali keliru
Soal rasa yang kau tangkap hanya cerita
Duhai jiwa begitu malang bukan
Kita berdekatan
Tapi serasa setapak jalan membatas
Duhai jiwa bisakah singkat kalimat
Aku baca
Ragu atau dilema
Ah ini halnya murka
Engkau diam dan menutup rapat telinga
Lalu kau biarkan aku berteriak lirih riuh
Ah hanya angin yang mendengar dan membawa menggema
Sedang kau tetap nikmat dalam lamunan
Duhai jiwa
pujangga
Kian bosan merangkai bait bait kisah
Ah mengapa tak kau sambungkan saja
Dongeng asmara
Permainan atau bukan
Ya ini hanya bagian dari drama
Yang tak bisa ku sangsikan pada nyata
Duhai jiwa
Ini hanya akhir pengantar
Dan rapuh aku memulai
Skenario apa yang terbuat
Cukup kita tandai saja dengan pisah
Sedang aku meralat ralat luka
Dan engkau sibuk memulai mengumbar Cinta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H