Mohon tunggu...
Ana Stiana
Ana Stiana Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Chance, change, i love the action!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Akhir Dilema Jiwa

20 September 2016   00:13 Diperbarui: 20 September 2016   00:44 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Duhai jiwa aku bisa apa
Berkata pun seperti tersesak
Tak bernyali dan hanya bersembuyi di balik logika
Duhai kata
Mengapa ada jeda
Diantara koma dan tanya
Mengapa berlebur dalam makna
Yang tak sesekali ku cerna

Engkau ada
Namun samar samar aku terka
Ya barangkali keliru
Soal rasa yang kau tangkap hanya cerita
Duhai jiwa begitu malang bukan
Kita berdekatan
Tapi serasa setapak jalan membatas
Duhai jiwa bisakah singkat kalimat
Aku baca
Ragu atau dilema
Ah ini halnya murka

Engkau diam dan menutup rapat telinga
Lalu kau biarkan aku berteriak lirih riuh
Ah hanya angin yang mendengar dan membawa menggema
Sedang kau tetap nikmat dalam lamunan

Duhai jiwa
pujangga
Kian bosan merangkai bait bait kisah
Ah mengapa tak kau sambungkan saja
Dongeng asmara
Permainan atau bukan
Ya ini hanya bagian dari drama
Yang tak bisa ku sangsikan pada nyata

Duhai jiwa
Ini hanya akhir pengantar
Dan rapuh aku memulai
Skenario apa yang terbuat
Cukup kita tandai saja dengan pisah
Sedang aku meralat ralat luka
Dan engkau sibuk memulai mengumbar Cinta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun