Purwareja_Kelompok 51 Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Prof. K.H Saifuddin Zuhri Purwokerto (UIN Saizu) menyelenggarakan pelatihan membatik ecoprint di balai desa Purwareja, kecamatan Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. kegiatan ini berlangsung mulai pukul 14.30-16.30 WIB
Pada kegiatan ini, kelompok 51 KKN UIN Saizu desa Purwareja melibatkan para ibu-ibu dari PKK, kader posyandu, ibu Kadus serta ibu ketua RT desa Purwareja, dengan tujuan untuk mendukung mereka dalam memahami pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi dampak negatif dari penggunaan bahan kimia yang merusak lingkungan.
Sholehah, selaku ketua PKK dan merupakan ibu kepala desa menyampaikan bahwa "sebelumnya juga kami ibu-ibu PKK pernah praktek membuat ecoprint akan tetapi hasinya belum berhasil, warna daunya tidak menempel ke kainya. dan semoga dengan adanya program kerja dari mahasiswa KKN 51 UIN Saizu didesa purwareja ini dapat membantu kami memperbaiki kesalahan sebelumnya dan memahamkan kami bgaimana cara yang benar dalam pembuatan ecoprint"
Pelatihan pembatikan ecoprint dilakukan dengan menggunakan totebag, kelompok 51 kkn uin saizu menyediakan semua alat dan bahanuntuk membatik ecoprint, seperti tawas, batu/alat untuk memukul daun, air dan plastik. untuk ibu-ibu yang membantik ecoprint tidak perlu membawa alat atau bahan ecoprint. dan untuk jenis daunya mahasiswa kkn kelompok 51 memanfaatkan dedaunan yang ada dilingkungan desa Purwareja  seperti, daun jati, daun pepaya jepang, bunga daun berwarna kuning, daung singkong dan daun berwarna-warni seperti daun berwarna ungu, kuning, dan merah.
Ada dua teknik dalam pembuatan ecoprint, yang pertama teknik steaming (kukus), dan yang kedua menggunakan teknik pounding (pukul).kelompok 51 kkn uin saizu menggunakan teknik pounding (pukul), pada tahap awal ibu-ibu diberi penjelasan lebih lanjut tentang teknik pounding kemudian diarahkan untuk mengambil alat dan bahan yang sudah dipersiapkan oleh mahasiswa kkn, selanjutnya ibu-ibu diajarkan untuk membagi plastik menjadi dua agar bisa  digunakan sebagai alas didalam totebag dan diatas daun setelah ditata sesuai keinginan. setelah daunya ditata sesuai keinginan mereka, selanjutnya ibu-ibu diarahkan untuk proses pemukulan daun pada totebag sampai pigmen tumbuhan keluar dengan maksimal. lalu setelah proses pemukulan ibu-ibu diarahkan untuk melakukan fiksasi atau penguncian warna dengan merendam totebag pada air yang telah dicampurkan dengan tawas, lalu proses yang terakhir pengeringan, dimana totebag yang sudah direndam di air tawas selama 2 jam lebih akan dijemur dibawah sinar matahari langsung hingga kering dengan sempurna. setelah melalui beberapa proses pembuatan ecoprint, ibu-ibu diarahkan kembali untuk mengambil alat dan bahan yang disediakan oleh mahasiswa kkn untuk dibawa pulang, dan dipraktekan kembali di rumah.
kegiatan berlangsung dengan sangat lancar, banyak dari ibu-ibu yang menghadiri pelatihan ecoprint merasa ilmu yang telah diberikan mahasiswa kkn sangat bermanfaat bagi mereka, seperti komentar ibu Sumarni "saya sangat bersyukur bisa mengikuti kegiatan ini, selain mendapat ilmu baru saya juga baru tau kalau daun yang sering saya gunakan untuk untuk memasak sayur seperti daun singkong tadi bisa juga digunakan untuk kerajinan tangan seperti pembuatan ecoprint ini, insyaallah saya akan sosialisakinan ke ibu-ibu posyandu yang ada di Rt saya agar mereka juga tau dan bisa membuat ecoprint"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H