Definisi kebahagiaan begitu melimpah tumpah bergantung pada cara pandang seseorang memaknainya. Kebahagiaan tidak berbatas dan tidak dapat diukur. Bahagia adalah senyuman bagi setiap orang. Tinggal bagaimana kita membahagiakan orang dengan cara kita sendiri. Kita sebagai manusia tentunya tidak lepas dari suka dukanya hidup gelap dan terang rintangan bak malam kelam kemudian terbitlah fajar bersinar. Hidup, mati dan jodoh tidak ada yang tahu semua menjadi rahasia-Nya.
Resah dan gelisah saat kita belum mempunyai pekerjaan ditambah dalam keadaan ditinggal menikah oleh sang kekasih. Hati begitu hancur lebur sulit untuk mengubur semua kenangan yang sudah dibuat dengan subur. Hubungan yang telah dirajut selama 4 tahun enyah seketika meninggalkan luka parah.Â
Tetesan keringat dan air mata menembus tanah rumah sampai tanah luar kota. Hitam putih yang pernah melekat serta beberapa berkas CV. Di tangan, aku bawa berjalan untuk mendapatkan akuan. Selama 6 bulan setelah S1 dikantongi begitu membebaniku.Â
Aku terpuruk redup sempat tak ingin hidup. Namun, orangtuaku tetap memberikan senyuman sayangnya walau aku tahu dalam hatinya menangis miris melihat anaknya yang sedang rapuh. Hanya nasihat mereka yang membuat aku tetap kuat dan tidak menyerah untuk terus mencoba medagangkan ijazahku.Â
Pada satu waktu setelah perjalanan panjang aku diterima di perusahaan bidang jasa yaitu JNE (Jalur Nugraha Ekakurir). Betapa bahagia tak terhinggu saat itu, akupun berbagi kebahagiaan dengan orangtua. Senyuman nyata yang telah pergi kembali terlukis di bibir mereka.
Aku bahagia dengan pekerjaanku saat itu, walau semua tak relevan dengan latar belakang yang aku miliki. Semua kembali normal, gelap yang aku telan telah berubah terang. JNE memberi aku peluang untuk bangkit dan berjuang.Â
JNE juga telah mengajariku banyak hal yang belum pernah aku alami. Aku bisa berbagi kebahagiaan tentang semua yang aku rasakan, bisa memberi yang aku punya tentunya juga JNE telah mengajariku untuk menyantuni. Tuhan begitu Maha Baik telah memberikan hal yang tak pernah diduga. Kini, semua orang di sekelilingku ikut menampakan senyuman indahnya.
Pada saat itu, kami berpisah divisi, karena ketentuan perusahaan bahwa karyawan suami istri yang tidak diperbolehkan satu kantor. Aku dipindahkan dari divisi undelivery ke divisi customer service. Semakin bertmbah ilmu yang aku dapat di pekerjaanku. Awalnya memang asing karena berpisah dangan rekan-rekan sebelumnya dan harus bertemu dengan rekan kerja baru di divisi saat itu. Namun, waktu berjalan dan akhirnya aku terbiasa dengan semuanya.