Mohon tunggu...
Ana Fauzia
Ana Fauzia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Antara Perbaikan Ekonomi dan Konservasi Lingkungan, Mana Prioritas Pemerintah?

29 November 2020   20:18 Diperbarui: 29 November 2020   20:32 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudian di indonesia sendiri, menurut KLKH (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) bahwa sejak Pandemi Covid-19, Polusi udara mulai berkurang karena PSBB yang memaksa kegiatan sebagian industri masyarakat, kendaraan bermotor dan kendaraan umum menjadi tidak beroperasi dan mengurangi jumlah karbon monoksida yang dihasilkan. Berkurangnya jumlah emisi karbon monoksida dan nitrogen dioksida menyebabkan lapisan ozon pulih kembali dan menghasilkan udara yang sehat.

Namun, fakta di atas justru harus menjadi refleksi bagi kita semua, bahwa kondisi alam semesta saat ini begitu bergantung dari sikap dan prilaku manusia. Karena bagaimana tidak, apabila pandemi ini kemudian usai, lalu semua kegiatan menusia mulai normal kembali seperti kegiatan industri, dan lainnya, maka akan selalu ada potensi untuk kembali terganggunya alam semesta yang kita huni saat ini.

Kemudian permasalahan lainnya berkaitan dengan lingkungan, sebagaimana data yang diilansir dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bahwa sekitar 133 hutan di Indonesia telah hilang serta mengancam kelestarian flora dan fauna, pencemaran air laut, air sungai, dan pencemaran tanah. Sementara, keberadaan hutan sangatlah penting bagi kehidupan seluruh mahluk hidup. Apabila hutan semakin berkurang, maka potensi-potensi banjir juga akan semakin tinggi, sehingga alih-alih pemerintah dapat memperbaiki perekonomian nasional justru pemerintah akan disibukkan dengan upaya untuk melakukan penanggulangan bencana, yang tentunya akan mempengaruhi prekonomian nasional.

Pemahaman terkait upaya perbaikan kehidupan ekonomi seharusnya sudah mulai bergerak ke arah yang berbasis pada ekologi yang sekaligus memberikan peningkatan kualitas dan standar hidup, tidak hanya pada faktor ekonomi tetapi juga aspek sosial. Yaitu suatu paradigma keberlanjutan kelestarian ekologi dan sosial budaya masyarakat, demi menjamin kualitas kehidupan yang lebih baik dalam arti luas.

Sehingga upaya negara untuk mewujudkan adanya kesejahteraan bagi rakyat juga akan tercapai. Sebagaimana tujuan negara menurut J. H. A. Logemann secara umum adalah dapat menyelenggarakan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi rakyatnya. Sejalan dengan itu, menurut Montesqueiu dalam teori state responsibility mengatakan bahwa negara memiliki tanggung jawab dalam memastikan terciptanya kehidupan bermasyarakat yang aman, tertib, sejahtera. Dan dalam hal ini, faktor lingkungan juga sangat penting untuk menjadi perhatian dalam upaya menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat. Karena bagaimana mungkin keamanan dan ketertiban, bahkan kesejahteraan dapat dicapai apabila dikemudian hari terjadi bencana alam yang diakibatkan oleh kurangnya perhatian terhadap lingkungan. 

Alam merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan, dan tanpa ala mini, manusia juga akan sangat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. Berkaca kepada salah satu teori dari seorang psikolog Humanistik bernama Abraham Maslow yang mengembangkan suatu teori yang kemudian dikenal sebagai Teori Maslaw. Teori ini adalah tentang hierarki kebutuhan manusia dalam bentuk piramida lima tingkat. Dimana yang paling dasar adalah kebutuhan basic, yaitu kebutuhan fisiologi atau kebutuhan untuk bisa hidup. Oleh karena itu, negara harus hadir di dalamnya, dalam menjaga seluruh elemen dalam kehidupan masyarakat itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun