Mohon tunggu...
Ana Rohalina
Ana Rohalina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo, saya ana salah satu mahasiswa di kota Bandung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Seorang Buruh Pemberani Menghidupi Keluarga dan Tanggung Jawab yang Tak Pernah Usai

9 Januari 2024   19:47 Diperbarui: 16 Januari 2024   21:10 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah kisah yang menggetarkan hati datang dari sudut Kabupaten Bandung, di mana seorang buruh bernama Pak Dadan bersusah payah menghidupi keluarga kecilnya, termasuk kedua adik iparnya yang tinggal Bersama beliau. Kisah penuh perjuangan ini memberikan kita perspektif tentang ketabahan dan keberanian seseorang dalam menghadapi badai hidup.

Pak Dadan seorang kepala keluarga di suatu rumah yang sangat sederhana beranggota 6 orang, yaitu ada Istri Pak Dadan dan 2 anak yang pertama masih berusia 10 Tahun (Laki-Laki) dan anak ke 2 berusia 2 Tahun (Perempuan), lalu ada 2 adik ipar laki-laki yang masih sekolah dibangku kelas 1 SMA dan 1 SMP.

Pak Dadan seorang pekerja keras yang bekerja di Perusahaan Batu Bata Press di bagian produksi, menghadapi tantangan yang tidak terduga dalam menyediakan kehidupan layak bagi keluarganya. Dengan gaji yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar, Pak Dadan berjuang setiap hari untuk menopang hidup istri, anak, dan kedua adik iparnya.

Meskipun pekerjaannya sangat melelahkan, upah yang diterima Pak Dadan sangat minim. Hanya dengan 65 ribu rupiah per hari, Pak Dadan harus memastikan kebutuhan keluarganya terpenuhi. Mulai dari makanan dan kebutuhan lainnya termasuk kedua adik iparnya. 

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Dalam wawancara bersama Pak Dadan berbagi kisah pilunya dengan mata berkaca-kaca. "Saya tidak pernah membayangkan hidup akan seberat ini. Namun, saya harus tetap kuat untuk keluarga saya," ujarnya, sambil mencoba menutupi rasa sedih di wajahnya.

Dalam upayanya untuk menyediakan kebutuhan sehari-hari, Pak Dadan tidak hanya harus memikirkan keluarganya sendiri, tetapi juga kedua adik iparnya. Meskipun situasinya sulit, Pak Dadan memutuskan untuk tidak meninggalkan kedua adik iparnya yang masih muda tanpa asuhan dan bantuan.

"Penting bagi saya untuk menjaga keluarga. Saya tidak bisa membiarkan adik-adik saya tersesat di dunia ini tanpa arah dan dukungan," kata Pak Dadan dengan suara lirih.

Dalam mencari solusi untuk mengatasi kesulitan finansial, Pak Dadan melakukan berbagai upaya ekstra. Mulai dari mencari pekerjaan tambahan seperti menjaga kolam ikan dekat rumahnya, Pak Dadan tak kenal lelah demi kelangsungan hidup keluarganya.

Meski terjebak dalam lingkaran kesulitan, Pak Dadan tidak pernah melupakan pentingnya pendidikan. Dengan segala keterbatasan, Pak Dadan memastikan bahwa anak dan adik iparnya yang masih bersekolah tetap dapat melanjutkan pendidikannya. "Mereka adalah masa depan keluarga ini. Saya ingin memberi mereka peluang yang lebih baik," tambahnya dengan tulus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun