kotoran sapi di Kawasan Peternakan Dillem Wilis, tim pengabdian masyarakat dari Universitas Negeri Malang yang diketuai oleh Dr. Hafizh Prihtiadi, M.Si, bersama anggota tim yaitu Dr. Nasikhudin, M.Sc dan Joko Utomo, M.Sc, serta dua mahasiswa yaitu Teguh Afrianda dan Ana Yuli Komariyah, melakukan kegiatan inovatif menciptakan alat pengering kotoran sapi untuk produksi pupuk organik, sebagai solusi untuk meningkatkan efisiensi pengolahan limbah kotoran sapi di Science Techno Park (STP) Dillem Wilis, Trenggalek. Science Techno Park (STP) Dillem Wilis sebagai salah satu tempat agroeduwisata di Jawa Timur, tentu kondisi kawasan tersebut harus tetap terjaga untuk menarik wisatawan. Tim melihat adanya potensi besar dari kotoran sapi sebagai sumber pupuk organik, namun tanpa pengolahan yang baik, limbah ini hanya akan menumpuk dan mencemari lingkungan. Hal ini mendorong tim untuk melakukan program pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk mendukung peternak lokal di Dillem Wilis dalam mengolah kotoran sapi menjadi pupuk organik yang lebih berkualitas dan bernilai ekonomi.
Dalam upaya mengatasi permasalahan penumpukan limbahAlat yang dikembangkan oleh tim yaitu memanfaatkan teknologi pengering yang efisien dengan sistem pemanas yang hemat energi, sehingga diharapkan alat ini mampu mengeringkan kotoran sapi dalam jangka waktu yang singkat dibandingkan metode tradisional. Pada Sabtu, 9 November 2024, tim melakukan kegiatan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat setempat mengenai cara pengoperasian alat dan dilanjutkan serah terima alat. Kegiatan ini mendapatkan antusias yang luar biasa dari peternak lokal, karena sangat mendukung dalam pengolahan limbah terutama saat musim penghujan.
Kegiatan ini merupakan bentuk nyata sinergi antara akademisi dan masyarakat dalam menciptakan solusi inovatif untuk permasalahan lokal. Tim pengabdian berharap, melalui kegiatan ini bisa mendukung pengembangan teknologi tepat guna yang berdampak positif bagi masyarakat, khususnya di kawasan Dillem Wilis Trenggalek.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H