Zygmunt Bauman adalah ahli sosiologi Polandia yang terkenal akan thesisnya tentang liquid modernity. Bauman pernah mengalami diskriminasi berupa penghapusan karya dan pemecatan dari Universitas akibat latar belakang keluarganya yang merupakan anggota NAZI. Tidak berhenti di situ, Bauman bangkit kembali dan membangun karirnya dari Kanada hingga ke Inggris. Akibat kegigihannya, ia berhasil menjadi profesor emeritus sosiologi di Universitas Leeds dan Warsawa.
Masyarakat dalam pandangan Bauman terbagi menjadi 2 bentuk; struktur dan antistruktur. Struktur sendiri terdiri dari masyarakat atau sosialisasi. Di dalam struktur terdapat klasifikasi dan diferensiasi yang membuat masyarakat terbagi ke dalam kelompok. Pembagian ini dipengaruhi oleh ras, ekonomi, intelektual, dan jenis kelamin. apa yang dianggap pantas atau sesuai dapat berubah menjadi masuk akal akibat adanya sosialisasi. Misalnya, dalam sebuah kelompok masyarakat terdapat kebudayaan berupa sopan santun. Di Indonesia, jika kita bertemu dengan orang lain di jalan, maka kita akan menyapa atau tersenyum. Nsmun, jika kita melakukan hal yang sama di Jepang, kita akan dianggap sebaliknya. Dengan adanya sosialisasi, kebudayaan tersebut akan masuk akal di Indonesia, menandakan bahwa kita harus saling menghargai satu sama lain. dari yang terlihat sebagai wujud moralitas dapat dianggap menjadii rasional ketika kebudayaan tadi disosialisasikan. Antistruktur berkebalikan dengan struktur. Komunitas dan sosialitas merupakan bagian dari antistruktur yang menjunjung tinggi kesertaran, sehingga berciri homogen serta tidak memiliki kepentingan atau pun tujuan.
Bauman mengklaim bahwa modernitas merupakan induk dari segala bentuk kehidupan manusia. Kehidupan saat ini digambarkan Bauman sebagai bentuk modernitas cair. Hal ini dikarenakan perubahan zaman yang sangat cepat mengharuskan masyarakat untuk membuat peraturan baru yang relevan, meskipun terdapat tantangan yang belum pernah ada sebelumnya. Â Cair di sini dapat diartikan sebagai wujud yang dapat beradaptasi sesuai dengan kondisi yang sedang terjadi. Bauman beranggapan bahwa dalam kehidupan tidak ada yang pasti, akan selalu ada kemungkinan dan perubahan. Ia menamakannya dengan kehidupan yang ambivalen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H