Oleh : Amz Cse
Keberhasilan tidak ditentukan oleh tingginya jabatan di suatu organisasi namun bagiamana mampu bergerak menciptakan peluang dan kesempatan kepada banyak orang. Bergeraklah untuk maju, jangan menunggu kesempatan datang, dan mamfaatkan kesempatan yang ada untuk meningkatkan wawasan serta keterampilan. Diri anda apa yang anda pikirkan, jadi jangan berharap bahwa ada orang Jakarta datang memberi keberhasilan dan atau juga turun Malaikat dari langit memberi rahmat dan hidayahnya untuk berhasil.
Kerja keras dan kerja cerdas perlu dibudayakan dalam kehidupan sehari-hari, tugas insan hanya berusaha, bukan peramal masa depan. Hal ini sering terjadi ketika beraktivitas tanpa ada suatu perencanaan yang telah di persiapkan sebelum tidur maupun pagi hari.
Jabatan di organisasi bukanlah sebuah janji keberhasilan di masa depan. Jabatan hanyalah semu. Banyak orang pada awalnya merebut kekuasan dengan mengintervensi dan intimidasi bahkan lebih parah lagi memfitnah orang lain demi kekuasaan. Akankah hal itu yang dicari oleh para aktivis?
Para aktivis bukanlah orang sibuk pada hal-hal yang tidak bermamfaat yang hanya egois serta dengan bangga mengatakan bahwa orang lain tidak tau, tidak banyak baca dan sebagainya, saya rasa aktivis seperti itu bukanlah Aktivis Sejati namun hanya sebatas Aktivis Palsu yang tidak lebih mencari perhatian pada anggota yang masih kurang pengalaman darinya.
Disisi lain, sebagian aktivis memiliki kepercayaan berlebihan, dengan berani menentang ide-ide orang lain yang menurut logika ia berpikir benar wlaupun secara teori itu salah. Ada sebagian hanya berani mengkritik aturan ketika masa kepengurusan telah berakhir yang iringi dengan bahasa pepatah"geutanyoe bek lage keulide, lheuh rhet lam uruk keu siningeh rhet lom bak uruk set" yang mengandung makna, jika anda tidak ada kemajuan, anda diaggap sebagai binatang,. Akankah betul seperti itu?
Ketika dievalusi secara proporsional, perkembangan organisasi kepengurusannya lebih menurun dibandingkan dengan periode sebelumnya,. Akankah hal itu seperti Binatang/Keulide? Jawaban Ya atau Tidak, bagaimana anda menjawabnya.
Lebih baik orang pintar tapi dia tidak merasa dirinya pintar, maka otomatis dia mau mendengar saran orang lain.. Daripada orang pintar dan dia merasa dirinya lebih pintar maka dia adalah orang yang bodoh. dan ALLAH benci orang seperti itu. (Dinda Bie Nash)
Jabatan Bergengsi
Masa transisi kepengurusan periode sebelumnya dengan periode sekarang, banyak hal yang dapat di ambil mamfaat, baik segi sikap seseorang yang ingin menduduki jabatan bergengsi di struktural maupun untuk pengabdian serta meningkatkan potensi diri. Hanya sebagian orang yang cocok dengan jabatan dan sebagian kurang setuju dengan porsi yang telah diberikan. Tidak ada yang salah dalam hal ini, inilah suatu proses dan dinamika dalam berpolitik.
Kegelisahan yang dilontarkan oleh seorang aktivis pergerakan mahasiswa di grup Himpunan… dengan tegas mempertanyakan “Apakah harus ada jabatan yang tinggi baru bisa mengabdi untuk Himpunan…?” dan selanjutnya beliau mengatakan “Jangan kedepankan Egossentris masing-masing kelompok yang hanya membawa mudharat kepada Himpunan. Mari membangun bersama untuk sebuah tujuan yang sama, kelebihan dan kekurangn saling mengisi” (Muhajier Al-Aray).
Pengabdian tidak harus dengan jabatan bergensi,. Lantas untuk apa mengejar jabatan yang selama ini terjadi disetiap penyusunan kepengurusan baru? Pengabdian atau Kekuasaan..!! Anda setuju? Bisa iya, bisa tidak. Selanjutnya terserah Anda.
...YAKUSA...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H