Masih ingat Demo besar-besaran antara Taksi konvensional VS Ojek Online. Saya yang kepo dengan Sopir Blue Bird saat saya ke Jakarta Pasca Demo berlangsung beberapa waktu lalu. Saya masih ingat atas slogan di Meme lain "Blue Bird is Angry Bird". Tentu saja sangat lucu dan menggelitik hati. Namun ada baiknya kita telusuri apa sih yang sebenarnya terjadi (berdasarkan wawancara saya dengan Supir Blue Bird Jakarta, sebut saja namanya Bambang)
FERI YANTO si provokator tidak bawa celurit dan parang saat demo.
Bukan karena apa, angkutan seperti Ojek dan Taksi Online tersebut tidak pernah melalui izin ke Dishub maupun organda, serta tidak pernah membayar pajak sedikitpun kepada Pemerintah, hanya pajak kendaraan yang dibayarkan masing-masing individu, yang tentunya berbeda dengan pajak angkutan umum.
Lanjut ke Pak Feri, saat demo dia hanya membawa diri dan kertas bertuliskan isi tuntutan demo. Tidak lebih dari kertas senjata yang dia bawa.
Si "Pattimura" dari Blue Bird layaknya Uang 1000 Rupiah
Menurunkan Penumpang Saat Demo, itu Bukan Salah Sopirnya
Dari Pak Bambang ini, mengatakan bahwa saat itu Bluebird tersebut sedang diminta mengantarkan ibu-ibu, namun ada pelaku aksi yang melihat dan meminta Sopir yang sedang bertugas ini untuk berhenti bertugas, otomatis penumpangnya turun. Sangat disayangkan, padahal sopir yang didalam ini sudah sangat baik ingin mengantarkan penumpang ke tempat tujuan.
Pihak Manajemen Bluebird bahkan dengan baik hati menggratiskan pelayanan Bluebird secara gratis. Apakah tidak dibayar membuat Sopir harus merogoh kantong untuk mengisi bensin Mobil supaya Full Tank. Tidak. Mereka hari itu dibayar dengan Uang "Komisi" serta Bensin. Hanya untuk sehari itu, sehingga Sopir tidak rugi. Baru keesokan harinya, mereka mengejar target 30-50% seperti biasa yang diterapkan Blue Bird.