Rokok menyenangkan diri
Rokok bikin ketergantungan
Rokok bikin kelihatan keren
Tapi semua itu di mata individu
Rokok membuat sekitarnya merokok
Rokok menggerogoti paru-paru
Rokok membunuh dirimu perlahan
Rokok membuat kau terpanggil Lebih awal dari seharusnya
Dan akhirnya pun
Rokok menjadikan lingkungan sekitarmu kehilangan
Rokok membuat semua orang yang membutuhkanmu terluka
Rokok indah di awal namun pahit di akhir
Rokok kini mengambil kebahagiaan rumah tangga muda
Meninggalkan istri yang sangat muda dan anak yang masih sangat kecil
Meninggalkan semua orang yang masih membutuhkannya
Tepat di tahun ke 3 pernikahan mereka
Rokokpun menunjukkan kelihaiannya dengan mengambil suaminya dengan cepat
Innalillahi wa inna ilaihirrajiun
Selamat jalan Mas Wid, semoga khusnul khotimah
Mas Wid adalah kerabat saya, umurnya 35 tahun, pekerjaannya mumpuni, namun sejak awal bekerja (sekitar umur 20), dia merokok. Rokoknyapun tak henti, di manapun kapanpun, selalu. Tiga minggu sebelum meninggal, dia mendadak sakit. Dia hanya dirawat seminggu di RS Paru Salatiga hingga akhirnya meninggal. Akibat Paru-paru Basah (pneumonia) yang hanya dideritanya selama tiga minggu.
Kini dia meninggalkan seorang istri yang masih berusia 25 tahun dan anak perempuan yang berusia 2 tahun. Tepat di Ulangtahun pernikahannya yang ke 3. 09-November.
Membaca ini, masihkah ada niatan di hati anda untuk merokok? Menjauhi merokok memang tidak menjamin kita hidup hingga tua, namun setidaknya sudah mengurangi resiko kematian yang akan menimpa kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H