Mohon tunggu...
Amyumarzel Amin Amin
Amyumarzel Amin Amin Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

Berusaha Menyuarakan Kebenaran Hakiki

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hakikatnya Setan Tapi Dianggap “Tuhan”

6 Juni 2015   12:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:20 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya 1001% sangat setuju dengan ulama. Ajaran yang hakikatnya sesat, memang harus dinyatakan sesat. Tidak boleh ada kata atau kalimat terselubung yang bertujuan mengaburkan kesesatannya. Apalagi jika nyata-nyata bertentangan dengan prinsip dasar syariah (Al-Quran dan Al-Hadits). Tantangannya adalah  Neraka. Kita wajib membenci bid’ah dan kesesatan apapun bentuknya. Siapapun yang memotori kesesatan itu. Walau mereka bergelar kiyai haji, profesor doktor, lulusan luar negeri, segudang penghargaan dan pujian, kita wajib menolak mereka.

Dalam beberapa dekade ini, kita diterjang oleh “isu” Syiah yang sedemikian intensif. Detik demi detik dimamfaatkan secara optimal. Seluruh tempat di beragam media diisi maksimal oleh pejelasan tentang kesesatan Syi’ah. Hampir seluruh kalangan terpancing merespon isu ini, Mulai dari (katanya) pakar dibidang agama, politik, pengamat sampai mereka yang sesungguhnya sangat “awam” di semua bidang tersebut. Jika ditarik kesimpulan dari kebanyakan respon mereka, hanya ada satu yakni “Syiah itu sungguh sesat, dia  adalah syetan dan musuh Islam”.

Penulis tidak tahu pasti apakah “mereka-mereka” yang menyimpulkan seperti itu memang betul-betul hakikatnya pakar dan telah berada dalam kondisi situasi “sangat paham” dengan apa, kenapa dan bagaimana Syiah tersebut ?. Apakah mereka yang memberikan kesimpulan tersebut benar-benar telah memahami Islam, politik dan tehnik rekayasa secara hakiki. Memiliki hikmah (rasa), melihat secara langsung ke negara sumbernya, mampu menganalisa secara akurat dan mengkajinya secara jujur, objektif dan komprehensif. Semuanya Wallahu ‘Alam.

Namun tak sedikit dari mereka-mereka yang pro aktif menolak Syiah ini dikarenakan “ada kepentingan terselubung” atau karena isu ini sedang trend. Tak “gaul” rasanya jika tak ikut mengatakan sesat. Merasa gengsi karena statusnya kebetulan da’i, bertitel Professor, DR, SpdI. Walau sesungguhnya pemahaman agama dan politik jauh dari mumpuni,  kemampuan analisa tak paralel dengan titel yang disandangnya. Tak peduli sumber infonya dari mana, yang penting ikut trend. Benar tidaknya “EGP dan masbulloh” saja.

Penampakan Syiah

Bila kita searching di search enggine hampir seluruh tampilan “wajah” Syiah (ritual, ibadah, referensi, kitab, fatwa, pemikiran, tokoh, pemimpin) sungguh amat mengerikan. Bahkan setan pun merinding dibuatnya saking takut melihat tampilan Syiah yang “rata-rata” demonstratif dan vulgar..

Maraknya website, blog atau medsos lain (murni Islam atau yang hanya sekedar bernuansa Islam) yang mengupas Syiah. Penjelasan para tokoh agama dengan dalil Al-Quran dan puluhan hadits serta kitab-kitab yang diklaim sebagai kitabnya orang Syiah. Tampilan gambar, video, testimoni yang berseliweran tak terkendali di internet. Semuanya semakin men-justifikasi opini bahwa Syiah memang iblis laknatullah yang wajib ditolak dan Iran adalah negara yang wajib dicurigai seluruh aktifitasnya.

Walau ada sedikit info-info positif yang menggambarkan bahwa kelompok Syiah juga punya Al-Quran, punya mesjid, sholat, mengaji, hafidz Al-Qur’an, naik haji ke Baitullah, dan perempuannya berhijab. Namun info positif tersebut sudah tak bermakna dan memberi pengaruh lagi bagi kelompok Sunni atau kelompok yang memusuhinya. Informasi yang bersifat positif tersebut pasti akan dihadang oleh jutaan argumen bantahan bahwa itu semua adalah trik tipuan Syiah untuk mengambil hati umat Islam.

Penyebaran opini Syiah yang bersifat negatif dan provokatif yang dilakukan selama berpuluh tahun tanpa henti dengan beragam cara dan metoda tanpa adanya media penyeimbang, menyebabkan terjadinya pencucian otak yang nyaris sempurna terhadap kelompok Sunni dan non muslim.

Disaat bersamaan muncul pula kecenderungan, semakin banyak ke-antipatian terhadap Syiah semakin marak dan beragam pula “pernak-pernik” Syiah yang muncul dan dipublikasikan. Mulai dari media (majalah, buku, website, blog, TV), tokoh, seminar, pengajian, film, tulisan, kunjungan pajabat Iran, dan segala macam. Yang jelas dan pasti, semua pernak-pernik tersebut sangat menonjolkan nuansa Syiah-nya.  Dan penampilannya dikondisikan sedemikian rupa agar emosional kelompok lawan (terutama Ahlus Sunnah Waljamaah (Sunni)) terpancing.

Penulis telah membaca, melihat dan mendengar penjelasan tentang Syiah ini, baik dunia maya, media lain, maupun seminar-seminar. Cuma timbul pertanyaan : “Apakah benar Syiah seperti yang di propagandakan tersebut ?.  Apakah itu realitas ataukah sebuah kebohongan ? Seandainya realitas, apakah realitas hakiki atau realitas yang diskenario musuh ?. Sama dengan aliran Sunni, penulis yakin bahwa dalam kelompok Syiah (pasti) ada aliran sesat, tapi apakah tidak mungkin kesesatan itu didramatisir demi sebuah tujuan ?

Kenapa pertanyaan ini timbul ? Sebab, sesungguhnya ada begitu banyak juga realitas positif tak terbantahkan tentang Iran, negaranya kelompok Syiah. Namun realita ini (seperti yang telah penulis singgung diatas) semuanya tak bermakna lagi. Realitas tersebut seakan-akan tak lagi memiliki relevansi dengan marak dan intensnya pembentukan opini negatif Syiah. Realita tentang Iran tersebut antara lain :

1.      Didunia ada banyak negara Islam atau penduduknya mayoritas Islam. Dari sekian banyak negara Islam tersebut,  pemimpinnya yang berani “menantang” AS/Yahudi adalah Afghanistan, Irak dan Iran. Tapi pada akhirnya, Afghanistan hancur lebur dikeroyok AS setelah sebelumnya dibentuk opini “terorisme dan Osama Bin Laden”. Begitu pula Irak, hancur berantakan dikeroyok AS dan koalisi lewat justifikasi opini “senjata pemusnah masal”. Negara Islam seperti Mesir, Suriah yang mendapat pemimpin “pro Islam” dan mau memperlihatkan sedikit taringnya ke Israel juga dihancurkan lewat pembentukan opini “demokrasi/HAM”. Sedangkan negara Islam seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait,  Pakistan bersahabat kental dan begitu patuh dibawah ketiak AS.

Pemimpin Iran yang berkuasa sejak meletusnya revolusi Islam Iran, semuanya (tanpa kecuali) mengambil sikap kritis dengan negara-negara yang dianggapnya tidak adil dan tidak berpihak pada kebenaran universal, terutama AS/Yahudi. Ketidak setujuannya dengan kebijakan AS/Yahudi disuarakannya dengan lantang di berbagai forum Internasional. Pemimpin Iran juga terang-terangan mengkritik kebijakan pemimpin negara Islam lain yang terlalu menghamba ke AS/Yahudi.

2.      Dari sisi tehnologi dan kekuatan persenjataan, Iran termasuk berpotensi untuk maju, kuat dan mandiri dibanding negara Islam lain.

3.      Negara Islam lain “berkiblat” ke AS sedangkan Iran berkiblat ke musuh laten AS yakni Sovyet.

4.      Dari sisi sentimen keagamaan, kelompok Syiah jauh lebih kuat dan kental dibanding kelompok Sunni.

5.      Negara-negara Islam dan negara mayoritas berpenduduk muslim, seluruhnya kaya dengan Sumber Daya Alam.

6.      Memiliki kemampuan mengembangkan Nuklir

Oleh karena itu, Republik Islam Iran dianggap negara yang paling memberi ancaman terhadap kepentingan AS/Yahudi khususnya dikawasan Timur Tengah. Oleh sebab itu, pembentukan opini nuklir dan Syiah ini bertujuan antara lain :

1.      Mahzab Syiah semakin ditolak, ditentang, diharamkan dan dikafirkan oleh umat Islam.

2.      Negara Islam Iran dimusuhi dan dikucilkan oleh umat Islam dan umat/negara non muslim.

3.      Mengucilkan negara Islam Iran dari dunia Islam dan Internasional sehingga akhirnya lemah secara politik, ekonomi dan sosial.

4.      Membenturkan antar sesama umat Islam, antara organisasi/lembaga Islam, antara mahzab, dan antara negara Islam. Kalau biasa semuanya saling menyalahkan, saling mengkafirkan, dan akhirnya saling berperang.

5.      Menghancurkan seluruh negara Islam baik yang beraliran Syiah maupun Sunni.

Pernahkah kita melihat maraknya isu Syiah dari perspektif ini ?


 Opini Setan yang Menyesatkan.

Sesungguhnya opini Syiah yang begitu demonstratif, vulgar dan intens adalah konspirasi (skenario) musuh Islam yang dimotori oleh AS/Yahudi. Untuk merefleksikan betapa licik, keji, culas, kejam dan jahatnya bangsa yang bernama AS/Yahudi ini, marilah kita coba lihat sekilas tentang opini ISIS.

Perhatikanlah gambar berikut ini :

 

Gambar-1 (Sumber internet)

 

Gambar-2 (Sumber internet)

Bila kita teliti jutaan foto-foto ISIS yang disebarkan dengan luar biasa cepat dan masal di dunia maya (internet), kita akan menemukan banyak sekali kejanggalan. Seperti dalam foto penjagalan misalnya :

·        Jika korbannya berpostur Barat (Gambar-1) para pelaku pasti memakai penutup kepala (topeng). Tapi, jika korbannya berpostur Islam Timur Tengah (Gambar-2) para pelaku pasti berpostur Islam dan tidak bertopeng. Seluruh foto-foto pembantaian pasti dikondisikan seperti ini.

·        Simbol-simbol ISIS atau simbol-simbol lain yang bernuansa Islam ditampilkan secara amat menyolok dan demonstratif.

 Persoalannya, Pertama, kenapa jika yang “dibantai” orang Barat, para pelaku mesti bertopeng ? Walau disekelilingnya dipenuhi oleh simbol-simbol Islam atau ISIS, apakah bisa dipastikan bahwa pelakunya adalah orang Islam ?

 Sesungguhnya orang yang berada dibalik topeng tersebut tak lain adalah Barat dan antek-anteknya sendiri. Dan Allah SWT sudah membantu mengungkapkan kebohongan umat AS/Yahudi ini dengan terungkapnya nama pemenggal kepala James Foley, yaitu John Bary warga negara Inggris, negara sahabat kentalnya AS/Yahudi. Jadi, yang menghabisi umat Islam atau orang asing tersebut sesungguhnya bukanlah ISIS atau orang Islam, tapi bangsa AS/Yahudi itu sendiri bekerja sama dengan kaki tangannya.

 Korban  berpostur barat, saat mengeksekusi para pelaku bertopeng, dilakukan secara demonstratif, simbol-simbol Islam ditampilkan menyolok. Tujuannya tak lain adalah untuk menumbuhkan sikap emosional dan antipati Barat  terhadap umat Islam khususnya ISIS.

 Dan menjadikan James Foley, seorang jurnalis AS sebagai tumbal juga bukan tanpa alasan. Tujuan adalah untuk memancing agar media kafir  heboh dan berlomba memberitakannya. Hal ini akan semakin memperkuat justifikasi negara AS/Yahudi dan negara-negara boneka lain untuk kembali membantai umat Islam.

Karena pada dasarnya bangsa AS/Yahudi ini adalah bangsa yang licik, mereka dalam melaksanakan tugas sudah menyiapkan banyak strategi. Seperti kita lihat dalam film-film spionase, jika strategi A gagal lanjut ke strategi B, jika B gagal laksanakan C, begitu seterusnya.

 Begitu pula dalam kasus James Foley ini. Akibat terungkapnya pemenggal kepala James Foley, merekapun langsung melaksanakan strategi berikutnya yakni membuat opini alibi bahwa John Bary awalnya adalah penyanyi. Kemudian ber-metamorfosis menjadi muslim teroris. Barang bukti yang mereka jadikan adalah foto-foto yang diunggah John Barry di akun  facebook-nya. Memangnya akun facebook tidak bisa dikutak-katik pihak lain ?.

 Kedua, jika korbannya berpostur Islam, pelaku pembantaian pasti berpostur Islam dan tidak bertopeng. Dan selalu disebutkan asal korban, misalnya dari kelompok Syiah. Tujuan ini tak lain adalah untuk memancing emosi dan mengadu domba Iran dengan ISIS. Karena ISIS beraliran Sunni, hal ini juga bertujuan untuk mengadu Syiah dengan Sunni, negara Islam lain dengan ISIS, kelompok negara Islam Sunni dengan Republik Islam Iran, dan seterusnya dan seterusnya.

Rekayasa yang di propagandakan.

Oleh sebab itu, penyebaran opini tentang Syiah tak lebih adalah propaganda musuh Islam. Seluruh foto-foto, video, berita maupun testimoni yang tersebar adalah hasil manipulasi dan  rekayasa. Pun jika ada publikasi tentang kasus kesesatan nyata yang ada dalam Syiah, yakinlah bahwa kesesatan tersebut telah didramatisir dan beritanya telah dipelintir sedemikian rupa, jauh dari realita kesesatan sesungguhnya.

Di era tehnologi yang sedemikian canggih ini, apa yang tak bisa di rekayasa. Jangankan raja setan AS/Yahudi (si pencipta tehnologi itu sendiri), negeri ini juga sering melakukan berbagai rekayasa. Tak percaya, lihat saja  gambar dibawah ini saat pilpres 2014 yang lalu.

 

Gambar ini merupakan salah satu foto yang disebarkan secara luas oleh tim Relawan Jokowi yang memberikan kesan bahwa ada ratusan ribu masa menghadiri kampanye Jokowi di Lapangan Monas. Padahal foto ini adalah foto bohong hasil editan yang telah “menghipnotis ratusan juta masyarakat Indonesia”. Jika tak percaya, silahkan zoom gambar tersebut dan teliti sendiri. Atau cari sumber aslinya di internet dengan key word “foto tipuan saat pilpres”. Pembaca akan mendapatkan puluhan foto-foto bohong.

 Bukti lain, peledakan gedung WTC September 2011,  (sekali lagi) kasus Afghanistan dan Irak. (Baca : http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=8797&coid=1&caid=45&gid=2). Atau berbagai kasus dalam negeri seperti kasus terorisme seperti bom Bali 1-2, sosok DR. Azhari, kasus yang ditimpakan ke ustadz Abu Bakar Baashir, pemboman hotel J Mariot, atau penggerebekan berbagai tempat “yang katanya” sarang terorisme. Semuanya adalah bukti nyata yang tak terbantahkan tentang rekayasa dan konspirasi musuh Islam.

Cobalah ingat lagi, betapa negara Islam Afghanistan dan Irak hancur, seluruh pemimpinnya di bunuh, jutaan umat Islam mati terbantai, dan AS menjajahnya dengan menempatkan puluhan ribu balatentaranya disana sampai waktu yang tak ditentukan. Dan fitnah yang disangkakan satupun tak terbukti.

Tapi ironinya, tak satupun negara Islam yang ikut terlibat merasa bersalah dan menyesal. Bahkan semakin lengket bersahabat dengan AS/Yahudi. Semakin terpukau oleh opini bohong selanjutnya bahkan menjadi juru bicara lantang dalam membela kepentingan musuh Islam.

Seluruh informasi berupa foto, video, kitab, tokoh, berita, testimoni dan segala macamnya, yang mendiskreditkan dan memprovokasi Islam sesungguhnya adalah hasil rekayasa musuh-musuh Islam. Gegap gempitanya opini tentang kesesatan Syiah, semuanya bukanlah tanpa alasan dan tujuan. Ada agenda “maha besar” dari musuh-musuh Islam yakni memecah belah umat Islam dan akhirnya menguasai, mengendalikan dan menjajah dunia Islam. Dan yang penuh nafsu melakukan semua itu bukanlah negara Iran (Syiah), negara Islam lain apalagi ISIS. Tapi bangsa rakus, tamak dan sangat licik dan jahat yakni AS/Yahudi itu sendiri.

Semua informasi yang mereka sebarkan adalah “sampah busuk” yang tak layak dianggap kebenaran. Yang tak pantas di copy paste dan dijadikan “Tuhan” sebagai dasar pengambilan kesimpulan. Jangan sampai kita umat Islam ini terjebak berkali-kali dalam konspirasi mereka dan tanpa disadari menjadi kaki tangan musuh untuk menghancurkan saudara sendiri. Disatu sisi semuanya ini memperlihatkan betapa efektifnya opini yang dibentuk AS/Yahudi, dan disisi lain betapa bodohnya umat Islam.

Ingatlah, belum pupus dari memori kita betapa AS/Yahudi yang berkoalisi dengan beberapa negara Islam “bodoh” membantai begitu banyak umat Muslim, kembali negara-negara Islam yang tergabung dalam koalisi Arab Saudi menyerang Yaman dengan gagahnya. Dan untuk kesekian kalinya musuh sesungguhnya yang merancang semua rekayasa ini bertepuk tangan tertawa terpingkal-pingkal seperti berita berikut ini :  http://www.tempo.co/read/news/2015/04/01/116654533/AS-Sanjung-Koalisi-Arab-Saudi-Serang-Houthi-di-Yaman.

 Seandainya umat Islam semakin tak menyadari dan tujuan pembentukan opini Syiah ini berhasil, negara Republik Islam Iran berhasil dilumpuhkan (apakah oleh invasi koalisi AS/Yahudi atau oleh serangan negara Islam lain), maka isu berikutnya “pasti” akan diarahkan ke mahzab Ahlul Sunnah Wal Jamaah (Sunni).

 Seluruh “kesesatan” yang ada dalam aliran Sunni akan didramatisir, dimanipulasi dan direkayasa sedemikian rupa dan dipropagandakan secara intens. Perbedaan keyakinan umat, kelompok, organisasi, mahzab akan dipertajam dan saling dibenturkan. Sehingga tujuan akhir mereka yakni menguasai dan menjajah seluruh negara-negara Islam bisa dicapai.

 Seandainya memang benar Syiah itu sesat, jadilah pembenteng yang “smart”, bukan jadi pembenteng yang bodoh dan lugu sehingga jadi pecundang. Perkuatlah aqidah umat secara hakiki, perteranglah lampu sendiri. Syiah dihadang dengan gagah, tapi umat dicaplok Ahmadiyah atau Islam Liberal yang jauh lebih berbahaya. Saudara dibantai beramai-ramai, musuh hakiki dirangkuli. Yang benar disalahkan, yang salah dibela mati-matian. Kacau balau tak keruan akibat keluguan dan ketidakmengertian  dengan akar persoalan.

 Penulis sependapat dengan judul (hanya judulnya saja, bukan seluruh materi. Pen) salah satu tulisan ust. Hartono Ahmad Jaiz.”Dahsyatnya Siksa Neraka bagi Pembela Aliran Sesat” (http://panjimas.net/nahi-munkar/2015/03/05/dahsyatnya-siksa-neraka-bagi-pembela-aliran-sesat/). Tapi kita juga mesti  menyadari, betapa dahsyatnya pula siksa Neraka akibat ketololan dan kepandiran kita yang begitu mudahnya  digiring oleh opini musuh Islam. Ingatlah, Allah SWT sekian abad yang lalu telah wanti-wanti pada kita : “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti ..............(QS 49:6)”.

Sekali lagi maaf dan gara-gara tulisan ini jangan pula penulis dituduh Syiah,  pro Syiah, sesat apalagi kafir. Kesalahan analisa murni kelemahan penulis dan kebenaran mutlak hanya milik Allah dan Rasulullah. Wassalam

Oleh : Amyu Marzel Amin

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun