Pentingnya Komunikasi Intrapersonal Sebelum Bertindak

Sebagai makhluk sosial tiap manusia pasti melakukan yang namanya berkomunikasi, entah mengimplementasikan apa pun jenis komunikasi tersebut. Sebab, manusia sendiri tidak dapat hidup tanpa manusia lainnya. Komunikasi adalah penyampaian pesan atua berita yang dilaksanakan oleh dua individu atau lebih untuk mencapai pemahaman bersama.

Akan tetapi, sebelum mengomunikasikan informasi yang kita miliki kepada pihak atau interkolutor lain, kita haruslah terlebih dahulu menyaring, menimbang atau memilah akankah informasi tersebut layak atau tidak untuk disebarluaskan. Sebab, komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan antar-personal yang baik. Kegagalan dalam memilah informasi yang hendak disampaikan berakibat pada rusaknya hubungan individu itu sendiri. Maka sebabnya, kita harus menggunakan komunikasi intra-personal berupa dasar dari berkomunikasi sebelum menjejak ke jenis komunikasi lainnya.

Komunikasi intra-personal ialah komunikasi yang terjadi dengan diri sendiri dan di dalam diri sendiri, misalnya merenung, berpikir, berbicara pada diri sendiri dan lain sebagainya. Menurut pendapat ahli, Ronald I. Applbaum, mengartikan bahwa komunikasi intra-personal sebagai komunikasi yang berlangsung dalam diri kita meliputi kegiatan berbicara sendiri dan kegiatan-kegiatan mengamati, dan pemberian makna intelektual serta emosional terhadap lingkungannya. 

Dengan komunikasi intra-personal inilah, kita dapat memahami diri sendiri. Pengetahuan tentang diri pribadi melalui proses-proses jiwa atau psikologis semacam persepsi dan kesadaran.

Proses komunikasi intra-personal berawal dari berbicara dengan diri sendiri karena berbicara dengan diri sendiri itu akan menuai terjadinya dialog. Setelah panjangnya proses pertukaran tersebut, maka akan muncullah persepsi di tengahnya. Saling mempengaruhi dan berakhir adanya umpan balik.

Sebagai contoh, kita berniat menghindari seminar kesehatan yang diadakan salah satu lembaga kesehatan tersohor, manakala memilih baju yang hendak dikenakan pastilah kita berpikir terlebih dahulu, apa baju ini pantas atau sesuai dengan konteksnya. Atau ketika kita hendak membeli buku, pasti akan ada kondisi di mana diri kita sendiri berdebat tentang buku mana yang memiliki banyak unsur pengetahuan yang kita inginkan.