Sinar matahari yang menyusup lewat celah jendela. Selimut yang harus segera disingkap. Dingin yang menyusup ke dalam kulit yang harus diabaikan. Cericit nyanyian burung yang harus berlomba dengan bising kendaraan bermotor. Adalah perihal tentang pagi.
Perihal pagi yang lain:
[caption id="attachment_269530" align="aligncenter" width="236" caption="photo toby.harvard"][/caption] Seorang ibu penjaja daging ayam dengan suara nyaringnya memanggil-manggil (calon) pembeli. “Ayam... Ayam... Ayam...” Ketika dirasa tak ada yang merespon panggilannya, ia akan segera beranjak ke tempat yang lain. Tempat dimana ia bisa bertemu dengan pembeli yang bersedia menukarkan beberapa lembar uangnya dengan beberapa kilo daging ayam. Menunggu terlalu lama, hanya akan membuat pelanggannya menunggu dan bisa jadi beralih ke penjaja daging ayam yang lain.
Langkah tergesa seorang ibu berpakaian lusuh dengan karung di pundaknya. Dengan mata yang awas, mengorek-orek tempat sampah, demi mendapatkan sebongkah harapan dalam botol-botol minuman bekas. Ia juga harus bergegas pindah dari tempat sampah yang satu ke tempat sampah yang lain, sedikit saja terlambat ia bisa kalah cepat dengan orang-orang yang juga menggantungkan harapannya pada botol-botol minuman bekas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H