Mohon tunggu...
Ismail Muhamad
Ismail Muhamad Mohon Tunggu... -

Saya seorang pemuda berusia 18 tahun saat inidilahirkan di Pekalongan pada tanggal 23 Juni 1992,tinggal dalam lingkungan sederhana di sebuah desa di Kabupaten Pekalongan yaitu Desa Paninggaran. Dunia Maya adalah salah satu bagian hidup saya dimana saya bisa berkreasi, berkarya, berekspresi, dan berbisnis. Ini biografi sederhana dari saya terima kasih :)

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Kenapa Harus AP yang Disalahkan?

15 Januari 2012   09:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:52 970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Daridulu sampai sekarang saya melihat orang2 yang menyalahkan Kisruh PSSI berstatement seperti ini :

* Johar cuman dijadikan bonekanya Arifin Panigoro
* IPL sama saja seperti LPI yg cma mau dijadiin sapi perahnya Arifin Panigoro buat membayar hutang
* Arifin P. Sama aja seperti Nurdin H dan gerombolan Bakrie pengen ngacak2 sepakbola Nasional dgn adanya dualisme Liga dan klub.

Dari kesimpulan diatas bisa dipastikan bahwa pandangan orang2 justru lebih menyalahkan Arifin P. dan Johar A. hanyalah dijadikan alat untuk mewujudkan keinginan Arifin P.

Mari kita ingat kembali, sambil mendengungkan jargon perjuangan melawan LUPA
Dipeliknya persepakbolaan nasional dibawah komando Nurdin Halid dengan Liga yang sangat bobrok
seperti sudah biasa terjadi dan menjadi hal lumrah semacam suap wasit,pengaturan skor,arena judi, dan tentunya Korupsi dana APBD yg gak tahu entah kemana.

Hal semacam ini juga berimbas pada prestasi Timnas yang minim bahkan bisa dibilang tidak ada sama sekali.
Hingga akhirnya muncul seorang pengusaha dengan kepala plontos Arifin Panigoro menggagas sebuah liga profesional, hal ini jelas membuat gerah pengurus rezim N.H karena bahwasanya lahan keuangannya bisa terusik.
Walau di cap ilegal,melanggar statuta PSSI dan FIFA, Arifin tetap teguh dgn pendiriannya meski dia tahu resikonya, membuat liga jelas membutuhkan dana yg tidak sedikit dan yang saya kagumi adalah dana tersebut adalah dana pribadinya,bukan dana money loundry ataupun ada uluran dana dari pemerintah.
Dia berkomitmen utk membuat liga profesional semata-mata ingin memajukan sepakbola dan menunjukkan ke publik bahwa seperti inilah seharusnya liga yg profesional,tanpa APBD ,bersih dari segala pengaturan skor. Liga inipun mendapat dukungan dan apresiasi yg tinggi dr masyarakat bahkan mungkin anda yg sekarang membenci AP

Dengan adanya Liga Primer Indonesia ternyata mampu menyedot perhatian publik untuk menyoroti kepengurusan PSSI yg saat itu sama sekali tidak mendapat sorotan dr masyarakat walau kita tahu tdk ada prestasi sedikitpun di Timnas.

Hingga puncaknya pada pemilihan ketua umum baru PSSI yg hanya meloloskan dua calon yaitu Nurdin Halid dan Nirwan D. Bakrie, publik sepakbolapun segera bersuara kenapa mereka tidak meloloskan Arifin Panigoro dan George Toisuta. Saya yakin anda yg sekarang benci AP juga dulu sangat mendukung atau plg tidak berharap AP bisa lolos seleksi calon ketua umum PSSI.
Hal ini membuat publik tersadar bahwa ada kecurangan NH dalam penglolosan pencalonan dirinya, ada indikasi suap, kong kali kong bahkan ada gosip kalau dapat uang dari hasil perjudian final piala AFF untuk menyuap anggota dan komisi pemilihan PSSI.
Maka meledaklah semua pecinta sepakbola atasnama gabungan Supporter beramai ramai turun ke jalan bahkan ada yg rela memborgol diri di kantor PSSI senayan hanya untuk satu tujuan yaitu melengserkan Nurdin Halid dan berharap adanya perubahan Sepakbola Nasional.
Mungkin anda salah satu yg juga ikut turun ke jalan,atau ikut berpartisipasi di dunia maya yg tentunya mengkorbankan waktu anda? Maka ingatlah baik2 apa usaha anda yg anda dulu lakukan.

Inti dari tulisan diatas gan bila bingung,
Jika tidak ada LPI yg digagas Arifin Panigoro apakah kita akan tersadar kalau sepakbola kita jalan ditempat atau bahkan mundur beberapa langkah ?karena setahu saya sepakbola kita zaman dahulu lebih berprestasi.
Mungkin bagi saya tidak sadar juga, karena saat itu kita silau oleh penampilan Timnas di AFF Cup meskipun tidak menghasilkan prestasi tapi cukup mampu menyedot perhatian publik di seluruh penjuru dan kalangan. Secara tidak lansung kita terbius kalau PSSI tdk ada masalah, kalaupun belum juara mungkin tahun depan, toh permainan kita sudah tampak bagus.
Yg lebih membius lagi melihat kiprah Persipura dan Sriwijaya FC di AFC Cup yg mampu lolos babak 16 besar, membuat kita berasumsi kalau ISL tidak ada masalah mampu mencetak team yg bisa berlaga cukup bagus di ajang Internasional walaupun tidak ada prestasi tapi mungkin tahun2 berikutnya.

Jadi sudah sepatutnya kita tidak selalu menyalahkan Arifin Panigoro sebagai biang polemik kepengurusan PSSI.
Kita haruslah ingat dan hargai keberanian AP melawan rezim NH yg didukung kekuatan politik dan finansial yg sangat besar,
berapa biaya yg harus dikeluarkan AP yg saya rasa sekarang dia tekor bermilyar-milyar, komitmen dia akan memberhentikan LPI di tengah jalan sekalipun apabila akan ada kepengurusan baru yg mau menggagas Liga yg profesional dan itu terbukti kalau tujuan dia membuat LPI murni utk memajukan sepakbola Indonesia yg bebas APBD bukan utk mengeruk keuntungan pribadi ataupun menginginkan jabatan politik tertentu.

Sekian tulisan yg agak rancu dari saya,
saya hanya ingin mengingatkan apa perjuangan Ipin botak utk merevolusi sistem sepakbola kita.
Yg jelas dia tekor bermilyar-milyar hanya utk sebuah hal remeh yaitu sebuah keinginan untuk melihat sepakbola yg maju dan profesional.

Silahkan kunjungi juga disini
www.dukungpssi.info

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun