Mohon tunggu...
amy mustaq
amy mustaq Mohon Tunggu... lainnya -

susah ditafsirkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kehidupan Kata, Kehidupan Korek Api

22 Oktober 2012   03:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:33 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup itu kadang adalah kata.. hanya sebatas untaian dari semua jumlah huruf..

Hanya huruf itu-hanya huruf itu, senantiasa hanya bertemu huruf itu-itu saja.

Karena hidup itu kadang adalah kata, menjadi kesusahan untuk berucap selain daripada untaian huruf. Terbiasa dengan huruf dan tak kepikiran dengan yang lain lainnya diluar dengan huruf.

Merenung bila hidup terus menjadi kata, akan sadar, akan berpikir kalau hidup itu bukan huruf-huruf, mencoba untuk keluar dari paradigma bahwa dunia itu bakan dari huruf, bukan sekedar kata-kata.

Jika kehidupan itu korek api, takdir ditentukan oleh batang-batang nasib,

Karna kehidupan itu korek api, proses dari batang-batang nasib untuk menuai api tujuan mencari sebuah akhir.

Memang kehidupan itu korek api, ada batang korek yang menyala, ada batang korek yang patah namun bisa menyala, ada batang korek yang benar-benar bisa menyala.

Merenung bila kehidupan itu korek api, hasil akhir dari nasib yaitu takdir yang ditentukan batang-batang korek untuk menyala dan akhirnya padam, atau batang-batang yangsama sekali tak bisa menyala dan seterusnya padam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun