Mungkin salah satu arti kata ‘beda’ di kamus Bahasa Indonesia adalah ‘selisih’, apakah arti tersebut berkorelasi dengan kegiatan berpolitik kita?
Beda merupakan lain atau varian, dari suatu hal terhadap suatu hal lain secara tersendiri. Dalam kehidupan bersama masyarakat, per-beda-an merupakan hal yang mendasar/hakiki, mutlak, tidak dapat dihindarkan.
Mungkin kita merasakan, seringkali (dan akhir-akhir ini terkesan semakin sering) per-beda-an (dalam kehidupan bersama masyarakat, dari suatu hal terhadap suatu hal lain) (dengan perlakuan atau kepentingan tertentu), langsung atau tidak langsung, berkaitan dengan per-selisih-an, dalam konteks ini sehubungan dengan kehidupan bersama masyarakat.
Frasa "dengan perlakuan atau kepentingan tertentu" di atas adalah poin utamanya.
Jika per-beda-an "dengan perlakuan atau kepentingan tertentu" tercipta faedah bagi kehidupan bersama masyarakat, maka hal itu adalah baik adanya. (Ingat, faedah bagi kehidupan bersama masyarakat, lain dari / bukan berarti faedah bagi suatu kelompok/golongan/kelas/sejumlah masyarakat tertentu).
Namun, jika per-beda-an "dengan perlakuan atau kepentingan tertentu" tercipta/berkaitan dengan per-selisih-an, maka perlu diperhatikan apa sebenarnya per-beda-an itu? dan apa sebenarnya "perlakuan atau kepentingan tertentu" itu? dan apakah berfaedah bagi kehidupan bersama masyarakat, atau (hanya) berfaedah bagi suatu kelompok/golongan/kelas/sejumlah masyarakat tertentu?
Meskipun, jika (hanya) berfaedah bagi suatu kelompok/golongan/kelas/sejumlah masyarakat tertentu, tidak perlu atau tidak seharusnya atau tidak selayaknya juga tercipta/berkaitan dengan per-selisih-an, (atau apa karena ada “kepentingan tertentu” - nya adalah itu?)
Atau bahkan, apakah "kepentingan tertentu" itu adalah "menciptakan per-selisih-an"?
Atau bahkan, apakah ada transaksi atau tukar-menukar "kepentingan tertentu" itu?
Lalu jika ada per-selisih-an (yang dianggap atau dinilai berakar dari per-beda-an yang mendasar/hakiki, atau mutlak tersebut), apakah perlu dipertajam, diperluas, dipersinggungkan, diperdebatkan, atau diperkarakan? jika demikian apakah tujuannya untuk kehidupan bersama masyarakat (yang lebih baik)? (yang pada hakikatnya juga sudah ber-beda, antara satu anggota masyarakat yang satu dengan yang lain).
Bagi mereka yang berpikir jernih akan geli dan gemas melihat “per-selisih-an” di masyarakat dengan alasan atau ‘kemasan’ atau dasar atau akar "per-beda-an", apalagi perbedaan terkait yang ada itu bersifat mendasar/hakiki, atau mutlak tersebut, dan otonom, hak asasi manusia, dalam koridor hukum yang berlaku. Dan, semakin gemas terlebih karena hal tersebut (i) berdampak pada peri kehidupan bermasyarakat lainnya, diantaranya ketertiban, ketentraman dan keselamatan bagi tiap-tiap anggota masyarakat dalam koridor hukum yang berlaku, atau bahkan (ii) merenggut hak asasi individu lain di masyarakat.