Di tahun 80an akhir, saya sangat senang sekali diajak ayah saya ke toko kaset untuk membeli album pertama anggun cipta sasmi yang hits nya adalah mimpi dan tua-tua keladi, saya ingat pada waktu itu belum lulus SD. Pada saat itu, peran pemutar kaset adalah sangat penting, hampir semua rumah memiliki tape deck lengkap dengan speaker besar kiri dan kanan dan selalu memutar dengan suara kencang. Begitu juga dengan di rumah, kami selalu membeli album kaset dari artis-artis yang digemari pada saat itu, sebut saja oma irama, anggun c sasmi, swami, farid hardja dan beberapa penyanyi lainnya. Karena rekaman yang populer pada saat itu dalam bentuk kaset, maka mau tidak mau kita harus mendengarkan seluruh isi album, atau jika tidak akan sangat repot sekali untuk menekan tombol rewind dan fast forward. Ada bagusnya juga kita mendengarkan rekaman musik dari media yang tidak mudah dimainkan dengan random, kita memutar secara berurutan, menikmati lagu demi lagu yang memang urutannya sudah diatur sedemikian rupa oleh sang artis sehingga kita dapat mengerti jiwa dari keseluruhan album. Di jaman digital ini mendengarkan musik menjadi sangat mudah, dengan format yang terkompres sehingga tidak memakan ruang penyimpan, dan pemutar virtual yang siap mengalunkan lagu-lagu dengan tanpa henti, dapat diatur secara berurutan maupun acak, dapat diulang maupun dipercepat, intinya semudah membalikkan telapak tangan. Kadang-kadang, karena banyaknya lagu yang tersimpan, kita menjadi bingung ingin mendengarkan apa sehingga kita tekan saja perintah shuffle songs dan pemutar terseebut yang akan memilihkan lagu untuk kita. Ada bagusnya juga, ini memberikan kejutan-kejutan. Karena sangat mudahnya memutar musik, musik bukan lagi menjadi sesuatu untuk didengarkan apalagu dinikmati, melainkan sebagai pengiring saja. Mengiringi kita bekerja, mengiringi kita belajar, mengiringi kita makan, bahkan menelpon pun disuguhi musik sebagai nada panggil. Intinya sekarang musik diperdengarkan dimana-mana, namun jarang sekali didengarkan. Beberapa hari ini, mengulangi kebiasaan saya bertahun-tahun lalu, sebelum musik digital menjadi populer, saya mendengarkan satu album hingga selesai, sabar mendengarkan nada per nada setiap lagu, memperhatikan suara di speaker kiri dan kanan, menikmati setiap ketukan dari drummer dan menikmati kekuatan vokal yang mampu menembus jiwa. Sangat menyenangkan sekali. Anda dapat mencobanya, datanglah ke toko kaset,cd ataupun vinyl kesayangan anda, pilih artis dan album yang anda suka, atau unduh secara resmi satu album penuh, kemudian dengarkan saja, sediakan waktu untuk hanya mendengarkan. Anda akan merasakannya. Kesenangan itu, kesenangan mendengarkan musik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H